Menuju konten utama
Seputar Perempuan

Pola Makan Penderita Endometriosis yang Perlu Diketahui Wanita

Berikut ini pola makan penderita endometriosis yang perlu diketahui perempuan.

Pola Makan Penderita Endometriosis yang Perlu Diketahui Wanita
Endometriosis. foto/istockphoto

tirto.id - Penyakit endometriosis adalah gangguan kesehatan yang muncul akibat jaringan yang mirip dengan lapisan rahim, tumbuh di tempat lain, seperti di ovarium atau di saluran tuba.

Kamu harus waspada terhadap penyakit ini, karena menurut NHS, endometriosis dapat menyerang perempuan dari segala usia.

Selain itu, kalau kamu terkena endometriosis, maka kamu akan mengalami gangguan kesehatan dalam jangka panjang, yang bisa berdampak buruk pada kesejahteraan hidupmu sendiri.

Supaya kamu bisa mengantisipasi dan mengatasi penyakit ini, berikut adalah beberapa gejala, penyebab dan faktor risiko endometriosis yang perlu kamu ketahui sebagaimana merujuk laman Mayo Clinic:

Gejala Endometriosis

Ilustrasi Endometriosis

Ilustrasi endometriosis. Getty Images/iStockphoto

Tanda dan gejala umum endometriosis meliputi:

1. Menstruasi yang menyakitkan (dismenore)

Kalau kamu menderita endometriosis, maka saat menstruasi kamu mungkin akan mengalami nyeri dan kram panggul atau nyeri di punggung bawah dan perut yang tak tertahankan, mulai dari sebelum menstruasi, berlanjut beberapa hari saat menstruasi.

2. Merasa sakit saat berhubungan seks

Jika kamu mengidap endometriosis, maka biasanya kamu akan merasakan nyeri selama atau setelah berhubungan seks bersama pasanganmu.

3. Nyeri saat buang air besar atau buang air kecil

Endometriosis juga membuat kamu merasakan nyeri saat buang air besar atau saat buang air kecil.

4. Pendarahan menstruasi yang berlebihan

Bisa jadi kamu akan mengalami pendarahan yang cukup berat saat menstruasi. Atau, pendarahan bisa terjadi di antara periode menstruasi (perdarahan intermenstrual).

5. Infertilitas atau tidak subur

Endometriosis juga bisa membuatmu menjadi tidak subur atau infertil.

6. Gejala dan tanda lainnya

Selain gejala-gejala di atas, kalau kamu mengidap endometriosis maka kamu mungkin akan sering mengalami kelelahan, diare, sembelit, kembung atau mual, terutama selama periode menstruasi.

Penyebab Endometriosis

Endometriosis

Endometriosis. foto/istockphoto

Endometriosis kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal hal berikut ini:

1. Retrograde menstruation

Terjadi proses retrograde menstruation. Proses ini adalah kondisi di mana darah menstruasi yang mengandung sel-sel endometrium mengalir kembali melalui tuba falopi dan masuk ke rongga panggul.

Akibatnya, sel-sel endometrium itu menempel pada dinding panggul dan permukaan organ panggul. Sel-sel itu terus tumbuh, menebal dan berdarah selama siklus menstruasi.

2. Transformasi sel peritoneal

Hormon kekebalan tubuh mengubah sel-sel peritoneal atau sel yang melapisi bagian dalam perut, menjadi seperti sel-sel endometrium.

3. Transformasi sel embrionik

Selama masa pubertas, hormon-hormon, di antaranya estrogen, dapat mengubah sel embrionik atau sel yang berperan pada tahap awal perkembangan seseorang, menjadi sel implan mirip endometrium.

4. Implantasi bekas luka bedah

Kalau kamu pernah melakukan prosedur operasi, seperti histerektomi atau operasi caesar, maka sel-sel endometrium rentan menempel pada sayatan bedah.

5. Transportasi sel endometrium

Adanya proses pengangkutan sel-sel endometrium ke bagian lain dari tubuh oleh pembuluh darah atau sistem cairan jaringan (limfatik).

6. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Jika kamu punya masalah dengan sistem kekebalan tubuh, maka tubuhmu akan sulit mengenali dan menghancurkan jaringan seperti endometrium yang tumbuh di luar rahim.

Faktor Risiko Endometriosis

Nah, ini beberapa faktor risiko yang bisa membuatmu makin rentan terkena endometriosis:

  • Tidak pernah melahirkan
  • Periode menstruasi dimulai pada usia dini
  • Mengalami menopause di usia yang lebih tua
  • Kamu memiliki siklus menstruasi pendek, misalnya, kurang dari 27 hari
  • Kamu mengalami menstruasi berat yang berlangsung lebih dari tujuh hari
  • Kadar estrogen yang kamu miliki sangat tinggi
  • Indeks massa tubuh rendah
  • Kamu memiliki satu atau lebih kerabat, misalnya ibu, bibi atau saudara perempuan dengan endometriosis
  • Kamu pernah mengalami kondisi medis yang mencegah keluarnya darah dari tubuh selama periode menstruasi
  • Mengalami gangguan pada saluran reproduksi

Pola Makan Penderita Endometriosis

Setelah membaca gejala, penyebab dan faktor risiko penyakit endometriosis, mungkin kamu jadi khawatir bila terkena gangguan pada organ reproduksimu ini.

Namun, jangan khawatir, ada beragam cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi penyakit ini.

Banyak perempuan yang juga telah berhasil mengatasi penyakit ini, salah satunya artis Dhea Ananda.

Dhea berhasil mengatasi masalah gangguan reproduksi ini dan akhirnya bisa memiliki momongan serta hidup dengan sehat, seperti bisa dilihat pada laman Instagram artis yang bersuamikan Arie Nidji ini.

Nah, salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah, mengubah gaya hidupmu, yaitu dengan mengatur pola makan menjadi lebih sehat.

Berikut adalah pola makan yang bisa kamu terapkan supaya kamu bisa mengatasi penyakit endometriosis, sebagaimana dilansir dari Healthline:

1. Makanan yang harus kamu hindari:

  • Makanan tinggi lemak trans
Sejumlah penelitian menemukan bahwa endometriosis banyak ditemukan pada perempuan kerap mengonsumsi lemak trans. Lemak trans bisa kamu temukan pada makanan yang digoreng, diproses, dan cepat saji.

  • Daging merah
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang sering mengonsusmi daging merah, maka ia risiko terkena endometriosis akan lebih tinggi.

  • Makanan mengandung gluten
Satu studi yang melibatkan 207 perempuan yang menderita endometriosis menunjukkan 75 persen dari mereka mengalami penurunan rasa sakit setelah menghilangkan gluten dari makanan mereka.

  • Makanan mengandung FODMAP tinggi
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengurangi makanan dengan kandungan FODMAP tinggi mengalami penurunan berbagai gejala endometriosis yang sangat signifikan.

Selain berbagai makanan di atas, kamu juga harus menghindari berbagai makanan yang dapat memengaruhi pengaturan hormon, terutama keseimbangan estrogen.

Selain itu, hindari makanan yang dapat memicu peradangan dalam tubuh, seperti alkohol dan kafein.

2. Makanan yang perlu kamu masukkan dalam diet harian:

  • Makanan padat nutrisi dan seimbang yang terutama berasal dari tumbuhan dan penuh dengan vitamin dan mineral.
  • Makanan berserat, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Makanan kaya zat besi, seperti sayuran berdaun gelap, brokoli, kacang-kacangan, biji-bijian yang diperkaya, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Makanan yang kaya asam lemak esensial, seperti salmon, sarden, herring, trout, kenari, chia, dan biji rami.
  • Makanan kaya antioksidan yang ditemukan dalam buah dan sayuran berwarna, seperti jeruk, beri, cokelat hitam, bayam, dan bit.

Baca juga artikel terkait ENDOMETRIOSIS atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno