Menuju konten utama

PM Selandia Baru Akan Lakukan Kunjungan Ke Indonesia

Keterangan Pers dari Kementrian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Rabu, (23/3/2016), menyatakan bahwa Perdana Menteri Selandia Baru John Key akan melakukan kunjungan ke Indonesia kembali pada 2016.

PM Selandia Baru Akan Lakukan Kunjungan Ke Indonesia
John Kerry [Antara foto/Reuters/Eric Vidal]

tirto.id - Keterangan Pers dari Kementrian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Rabu, (23/3/2016), menyatakan bahwa Perdana Menteri Selandia Baru John Key akan melakukan kunjungan ke Indonesia kembali pada 2016.

"Kunjungan ini akan semakin meningkatkan keeratan hubungan kedua negara," kata Retno Marsudi Menteri Luar negeri (Menlu) Indonesia pada pernyatan pers bersama dengan Michael Woodhouse Menteri Imigrasi Selandia Baru.

Kunjunga John ke Indonesia akan membahas mengenai kerja sama investasi, pendidikan dan kerja sama teknis antarkedua negara. Salah satu isu yang diharapkan akan disepakati dalam kunjungan tersebut adalah hasil pembahasan kerja sama manajemen kontrol perbatasan dan migrasi kedua negara.

Kunjungan kerja terakhir PM John Key ke Indonesia dilakukan pada April 2012.

Sebelumnya, Retno dan Michael telah melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Regional Menteri "Bali Process" ke-6 tentang Penyelundupan Manusia, Perdagangan Orang dan Kejahatan Lintas Negara di Bali, Selasa, (22/3/2016).

Kedua Menteri tersebut membahas rencana peningkatan kerja sama untuk mengatasi akar masalah dari isu migran ireguler di kawasan serta mencari solusi jangka panjang dan komprehensif.

Untuk diketahui, Indonesia dan Selandia Baru akan menjadi tuan rumah bersama dalam kegiatan kelompok kerja khusus yang menangani jaringan kriminal (Special Working Group on the Disruption the Criminal Network).

Kelompok kerja tersebut akan menghasilkan kerja sama konkret untuk membongkar jaringan kejahatan, khususnya yang terkait dengan penyeludupan dan perdagangan manusia di wilayah Asia-Pasifik. (ANT)

Baca juga artikel terkait BALI PROCESS KE-6 atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora