tirto.id - Tahun ini, Playboy telah membuat gebrakan dengan menghilangkan gambar perempuan telanjang dari daftar konten majalahnya. Kebijakan itu dilakukan untuk menggaet lebih banyak pembaca dari generasi baru. Demi tujuan itu pula saat ini Majalah Playboy bisa diakses lewat iTunes dan Google Play, tentunya tanpa memuat gambar perempuan telanjang.
"Masuk di iTunes dan Google Play Store adalah tonggak penting bagi Playboy karena kami terus mengeksplorasi peluang demi memperkenalkan konten kami kepada pembaca baru di dunia," ujar David Israel, chief operating officer dan chief financial officer dari Playboy Enterprises.
Lewat aplikasi tersebut, para pembaca bisa mendapatkan satu edisi Majalah Playboy dengan harga 5,99 dolar AS. Sementara itu, untuk berlangganan selama satu tahun, Playboy mematok harga sebesar 17,99 dolar AS. Inovasi Playboy juga dilakukan dengan mengubah usia target pembaca, yang tadinya berumur 47 tahun menjadi 30,5 tahun.
Kebijakan ini diambil Playboy juga untuk menghadapi banjir konten pornografi di internet. Playboy yang tadinya identik dengan konten-konten berbau pornografi, sekarang lebih memfokuskan kepada konten-konten gaya hidup. Lalu pendistribusiannya juga dilakukan lebih luas lewat media sosial yang lebih aman.
"Sejak memperkenalkan visi baru brand untuk majalah Playboy tahun ini, kami memperluas jaringan distribusi kami dalam banyak cara, termasuk peningkatan platform media tradisional dan digital,” lanjut David.
Sebelumnya pada Maret 2016, Playboy menerbitkan edisi perdana majalah yang tidak mengandung konten bergambar perempuan telanjang sama sekali. Sampul majalahnya menampilkan Sarah McDaniel, seorang selebgram asal Amerika Serikat, berbikini dengan pose dan pesan selfie ala Snapchat.
Meskipun tetap memuat foto-foto model wanita berbusana minim, di halaman manapun tak akan bisa ditemukan foto perempuan telanjang.
Perubahan ini dimulai pada September 2015 saat Cory Jones, Direktur Konten Playboy, datang menghadap Hugh Hefner, sang pendiri Playboy. Ia memberi usul kepada Hefner agar Playboy berhenti menayangkan gambar-gambar perempuan telanjang. Tak disangka-sangka, Hefner menyetujui usul tersebut.
Sejak itu perubahan besar pun dimulai. Diawali dengan perubahan situs internet Playboy yang tak lagi menayangkan foto perempuan telanjang. Langkah itu berbuah manis. Jumlah pembaca situs meroket dari yang berjumlah 4 juta pembaca menjadi 20 juta pembaca setiap bulannya.
Segala perubahan ini dilakukan untuk menghadapi tantangan yang juga dialami hampir semua media konvensional lain, penjualan versi cetak yang menurun drastis. Sirkulasi penjualan Playboy versi cetak terjun bebas dari 5,6 juta eksemplar pada 1975 menjadi hanya 800 ribu eksemplar pada akhir 2014.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari