Menuju konten utama

PKB Targetkan Jadi Pemenang Kedua di Pemilu 2019

PKB ingin naik kelas dari partai menengah menjadi partai elite agar bisa sejajar dengan PDIP, Golkar, dan Gerindra di Pemilu 2018 mendatang.

PKB Targetkan Jadi Pemenang Kedua di Pemilu 2019
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (tengah) memukul tifa saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) IV PKB Provinsi Maluku yang berlangsung di Islamic Center, Ambon, Maluku, Rabu (5/4). ANTARAFOTO/izaac mulyawan/Spt/17

tirto.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dalam pidatonya di Rakornas Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB menargetkan partainya menjadi pemenang kedua dalam Pemilu 2019. "Insya Allah, setidak-tidaknya 2019 PKB juara kedua," ucap politisi yang akrab disapa Cak Imin ini di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2017).

Target tersebut, menurut Muhaimin Iskandar, sangat meyakinkan bila melihat basis keagamaan yang dimiliki oleh PKB saat ini dan peluang untuk menggaet pemilih pemula. "Ini dengan perangkat basis keagamaan yang kami miliki, kekuatan kultural ditambah generasi pemilih pemula yang menjadi target kami, Insya Allah akan tercapai," katanya.

Muhaimin Iskandar menambahkan, target tersebut dicanangkan untuk menaikkan kelas PKB dari partai menengah menjadi partai elite di Indonesia agar bisa bersaing dengan PDIP, Golkar dan Gerindra yang elektabilitasnya dalam pelbagai survei selalu di peringkat atas.

"Menjadi pekerjaan setelah rakornas ini PKB harus hadir di tengah kalangan kelas atas. PDIP, Golkar, Gerindra, inilah partai yang dalam survei selalu menempati urutan level pertama. Setelah ini saya harap pada semuanya meneruskan rasa syukur bukan hanya berada di tataran menengah tapi juga berada di tataran atas," tutur Muhaimin Iskandar.

Target yang dicanangkan PKB itu pun mendapat komentar dari peneliti Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Sirajudin Abbas. Menurutnya, target tersebut bisa dicapai asal PKB mampu mengonsolidasikan basis massa Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini menjadi penyumbang terbanyak suara elektoral partai ini.

"PKB masih mengandalkan simpatisan NU. Tapi NU belum pernah mampu mengonsolidasikan simpatisannya untuk memilih PKB," kata Sirajudin kepada Tirto.id Sabtu (29/4/2017).

Hal itu, menurutnya, karena PKB memiliki prinsip untuk tidak berpolitik secara praktis. Sehingga, warga NU dibebaskan untuk menentukan hak politiknya sendiri. "Faktanya kader NU banyak yang di partai lain. Ada yang di Golkar, PPP, PDIP dan partai lainnya," kata Sirajudin.

Untuk mengonsolidasikan massa NU dengan PKB, menurut Sirajudin, PKB mesti melakukan komunikasi dengan seluruh warga dan pengurus NU dari pusat sampai bawah. Sebab, katanya, itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan suara NU sepaket dengan PKB di 2019 nanti.

Kendati begitu, Sirajudin menganggap wajar target dari PKB untuk menjadi pemenang kedua di Pemilu 2019. Meskipun, katanya, target itu akan sangat berat.

"Partai kan boleh punya target. Tujuannya adalah mengkonsolidasi pengurus partai dan simpatisan. Jadi kalau punya target tinggi seperti itu wajar. Menurut hemat saya, bahwa visi itu boleh tapi target untuk nomor dua akan sangat berat," pungkasnya.

Dalam Rakornas LPP PKB ini juga hadir Ketua LPP PKB Marwan Jafar, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan seluruh Ketua DPW LPP PKB se-Indonesia. Rencananya, Rakornas akan berlangsung selama dua hari 29-30 April 2017.

Baca juga artikel terkait PKB atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Iswara N Raditya