Menuju konten utama

PKB Sebut PDIP Ingin Rebut Jabatan Menteri Desa

Partai Kebangkitan Bangsa menilai PDIP ingin merebut jabatan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang saat ini di dijabat oleh kadernya, Marwan Jafar. Hal tersebut terlihat dari sikap beberapa politisi partai moncong putih, seperti Pramono Anung, Diah Pitaloka, dan Budiman Sudjatmiko.

PKB Sebut PDIP Ingin Rebut Jabatan Menteri Desa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar memberi pemaparan saat seminar nasional bertajuk Peta Desa untuk Percepatan Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan di University Club, Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (24/2). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

tirto.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai PDIP ingin merebut jabatan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang saat ini di dijabat oleh kadernya, Marwan Jafar. Hal tersebut terlihat dari sikap beberapa politisi partai moncong putih, seperti Pramono Anung, Diah Pitaloka, dan Budiman Sudjatmiko.

“PKB memantau semua manuver atau gerakan pihak-pihak yang ingin mendelegitimasi Kemendes di bawah Pak Marwan,” Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Jazilul Fawaid, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (4/4/2016).

Menurut Jazilul, PKB siap melawan manuver pihak-pihak tertentu. Selain itu, partainya juga akan melawan segala bentuk penggiringan berita dan melawan ambisi orang-orang tertentu yang ingin merebut Kemendes.

Menurut dia, Presiden Jokowi kepada media mengungkapkan tahu bahwa ada pihak-pihak yang sengaja mendorong-dorong atau mendikte dirinya dalam urusan perombakan kabinet. Karena itu, lanjut Jazilul, Presiden Jokowi menegaskan jangan ada yang mengintervensi dirinya untuk melakukan perombakan kabinet.

“Sikap presiden sudah jelas, beliau tidak mau ditekan-tekan, tidak mau didikte, dan tidak mau diintervensi. Ini kok ada pihak-pihak yang ingin sekali menjadi menteri dengan membuat gerakan dan isu macam-macam,” kata dia.

Jazuli mencontohkan pada 23 Maret 2016, ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Forum Pendamping Dana Desa (AFPDS) Jawa Barat berdemonstrasi di Istana Negara, namun Presiden Jokowi saat itu tidak berada di Jakarta.

Menurut dia, tidak biasanya, ketika itu Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang notabene kader PDIP langsung menerima 17 perwakilan pendemo, dan kepada media terang-terangan menyerang kinerja Menteri Desa Marwan Jafar.

“Keliatan sekali motifnya, pernyataan Seskab di media ketika itu kan ingin intervensi atau 'ngatur-ngatur' presiden,” kata dia.

Jazilul menambahkan, setelah ditemui Seskab Pramono, para pendemo diterima oleh Anggota Fraksi PDIP Diah Pitaloka dan Alex Lukman di Senayan, Jakarta, meski waktu itu lagi reses.

Menurut dia, koordinator demonstrasi itu bahkan mengaku bahwa aksinya atas inisiatif politisi PDIP. Selain Pramono Anung dan Diah Pitaloka, politisi PDIP Budiman Sudjatmiko pun jauh-jauh hari ikut memobilisasi eks pendamping PNPM di beberapa daerah di Jawa Tengah.

“PKB memantau semua manuver atau gerakan pihak-pihak yang ingin mendelegitimasi Kemendes di bawah Pak Marwan,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, manuver dan penggiringan opini ini terjadi sejak 14 Maret lalu saat majalah dan sebuah koran nasional memberitakan peta reshuffle.

Menurut dia, tanpa wawancara dan data akurat, media itu tiba-tiba menampilkan nama Mendes Marwan Jafar sebagai menteri yang layak diganti. “Dari situ, pemberitaan soal Marwan Jafar di media itu terus negatif, hingga hari ini. Keliatan sekali ingin 'nekan' dan 'ngatur-ngatur' agar Presiden terpengaruhi,” kata dia. (ANT)

Baca juga artikel terkait BUDIMAN SUDJATMIKO atau tulisan lainnya

Reporter: Abdul Aziz