Menuju konten utama

PKB dan PKS Tak Merasa Terancam dengan Pertemuan Prabowo-SBY

Sekjen PKB menuturkan bahwa PKB tidak merasa terancam ataupun tergoda untuk bergabung dengan pertemuan Ketua Umum Gerindra dan Demokrat.

PKB dan PKS Tak Merasa Terancam dengan Pertemuan Prabowo-SBY
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (tengah) menghadiri Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LPP DPP PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (29/4). ANTARA FOTO/Reno Esnir/kye/17.

tirto.id - Adanya pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak membuat gentar PKB dan PKS jelang persiapan pemilu presiden 2019 mendatang. Menurut kedua partai yang sampai saat ini masih belum menetapkan pilihannya untuk berkoalisi, pertemuan kedua pimpinan partai tersebut menjadi hal yang wajar.

“Biasa aja sih. Apalagi menjelang pilpres antartokoh itu pasti intensif bertemu. Tetapi saya berharap kepada kedua tokoh ini ada kepentingan positif agar mereka akan membahas banyak hal yang baik untuk bangsa,” kata Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding saat ditemui pada Kamis (27/7/2017). “Bahwa mereka bicara soal pilpres juga itu tidak masalah. Sah-sah saja.”

Karding menuturkan, pihaknya masih akan mendukung terus pemerintahan Jokowi-JK sampai tahun 2019 mendatang. Ia mengaku akan bekerja keras untuk mendukung pemerintah. Lebih lanjut Karding memaparkan bahwa untuk membentuk koalisi baru tentunya tidak mudah. Banyak pihak-pihak yang harus diajak untuk rapat bersama dalam penentuan pendapat partai.

“Ya kita harus membicarakan dengan banyak pihak kalau di PKB itu. Dengan kyai, ada kyai, ada banyak stakeholder yang harus kita bicarakan. Tapi saya kira hubungan kami dengan Pak Jokowi sampai saat ini baik-baik saja,” katanya menjelaskan.

“Sangat mungkin, sangat mungkin. Tapi untuk kepastiannya saya masih belum bisa memberikan. Tapi kemungkinan untuk itu ada,” lanjutnya ketika ditanyakan dukungan PKB untuk Jokowi di 2019 mendatang.

Karding kemudian bertutur bahwa PKB tidak merasa terancam ataupun tergoda untuk bergabung dengan pertemuan Ketua Umum Gerindra dan Demokrat, bilamana pertemuan itu juga menghasilkan koalisi untuk 2019. Dengan besaran suara PKB di parlemen sekitar 9 persen, sebenarnya peluang PKB untuk berkoalisi dan mengajukan calon sendiri cukup besar. Namun, PKB merasa bahwa sampai sekarang belum ada nama yang akan masuk dalam daftar pencalonan.

“Saya perlu mengklarifikasi. Cak Imin (Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar) belum kita siapkan. PKB belum pernah memberikan statement atau keputusan tentang Cak Imin,” tegasnya. “Kita belum pernah menyatakan mencalonkan siapapun. Tentu kalau menyiapkan semua kader partai harus kita siapkan. Kita senang kalau punya calon presiden dan wakil presiden, tapi siapanya tentu kita belum tahu.”

Sementara itu, PKS juga merasa bahwa pertemuan antara Prabowo dan SBY adalah hal yang biasa terjadi. Menurut Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini, pertemuan tersebut menjadi hal yang besar karena nama Prabowo dan SBY. Selain daripada hal itu, jarangnya pertemuan yang dilakukan oleh kedua partai tersebut juga menjadi hal yang menarik untuk disimak. Jazuli sendiri mengaku bahwa PKS sudah lebih sering mengadakan pertemuan dengan Gerindra. Oleh sebab itu, ia tidak merasakan masalah apa-apa.

“Pertemuan Pak Prabowo dengan Pak SBY menjadi menarik karena jarang terjadi. Kalau dengan PKS nggak terlalu menarik karena sudah terlalu sering ketemunya. Kalau orang terlalu sering ketemu ya menjadi sesuatu yang biasa, tapi sesungguhnya kita terus membangun komunikasi dengan Gerindra, juga dengan partai-partai lain,” pungkasnya.

“Saya merespons positif kalau ada tokoh bangsa dan tokoh partai politik melakukan petemuan-pertemuan untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk kebaikan bangsa dan negara. Sekarang ini kan kalau kita lihat dari schedule pemilu legislatif dan pilpres itu kan menjadi satu di 2019 dan itu jaraknya sudah kurang dari 2 tahun. Wajar kalau pimpinan partai politik melakukan komunikasi-komunikasi politik untuk membangun kesepahaman-kesepahamandan kesapakatan demi perbaikan bangsa dan negara,” terangnya.

“Saya yakin itu normal dan wajar, bahkan mesti dilakukan,” lanjut Jazuli.

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN SBY DAN PRABOWO atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yuliana Ratnasari