tirto.id -
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Gorontalo, Rusli Habibie dan Ketua DPD Partai Demokrat Gorontalo, Gusnar Ismail berebut tiket dari PDIP untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Provinsi Gorontalo, pada 2017 mendatang.
Ada juga nama lain seperti mantan Bupati Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan, Zainuddin Hasan, kemudian Ketua DPW PAN Gorontalo yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Gorontalo saat ini Idris Rahim, mantan Wakil Gubernur Gorontalo Toni Uloli.
Selain itu, ada juga nama Troy Efton Pomalingo (pengusaha), Syarifudin Mosi'i (inspektur utama BPK RI) serta dua nama dari internal PDI Perjuangan, yakni Kris Wartabone sekarang menjabat ketua PDIP Gorontalo dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo serta Tony Junus mantan Wakil Bupati Gorontalo dan mantan Ketua DPD PDIP setempat.
Pengamat politik dan kebijakan publik dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Yulianto Kadji menilai, dipilihnya PDIP tentu memiliki keuntungan besar karena partai berlambang banteng moncong putih itu adalah partai pemenang pemilu tingkat nasional.
“PDIP saat ini merupakan partainya pemerintah, karena Presiden Jokowi adalah kader PDIP serta memudahkan untuk melakukan koordinasi dengan provinsi maupun kabupaten/kota,” ujarnya seperti dilansir Antara, Sabtu (12/3/2016).
Menurut dia, karakteristik publik di Gorontalo sendiri menegaskan, parpol besar seperti PDIP diyakini bisa meraih simpati dan dukungan masyarakat luas, termasuk figur-figur ternama karena nama besarnya itu.
“Masyarakat Gorontalo memiliki ciri yang sangat mengayomi dan menurut terhadap figur yang diidolakan. Sehingga PDIP punya kesempatan besar meraih dukungan signifikan dampak dari ramainya para bakal calon yang mendaftar di partai ini untuk mengikuti bursa Pilkada 2017,” ujarnya.
Seperti diketahui, PDIP Gorontalo telah membuka pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur-wakil gubernur, guna mengikuti pemilihan kepala daerah serentak tahap kedua pada 2017. Pendaftaran penjaringan yang dilakukan pada 2-9 Maret 2016 itu, telah menerima sebanyak sembilan formulir pendaftaran beserta berkas-berkas yang dibutuhkan panitia seleksi DPD PDI Perjuangan setempat.
Dari sembilan nama tersebut, semuanya merupakan figur-figur politik ternama di Gorontalo dan sangat dikenal luas oleh masyarakat setempat, bahkan dari berbagai partai seperti Golkar, PAN, Demokrat.