Menuju konten utama

Pilgub Jatim 2018: PDIP Sebut Emil Dardak Tak Maju dari Partai Lain

PDIP "mengamankan" Emil Dardak untuk tidak "dicuri" partai lain di Pilgub Jatim.

Pencalonan pasangan Gubernur Saifullah Yusuf dan pasangannya Azwar Annas serta Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman ketika rakor pengumuman calon gubernur dan wakil gubernur, Minggu (15/10/2017). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur mengklaim Bupati Trenggalek Emil Dardak tidak akan maju dalam Pilgub Jatim. Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi, pada Jumat (20/10/2017) menyebut bahwa Bupati Trenggalek itu mematuhi amanah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Saya sudah sering berkomunikasi dengan Mas Emil dan beliau menyatakan tidak maju meski diusulkan namanya. Mas Emil itu orangnya santun dan beliau pasti mendengar amanah Bu Mega," ucap Kusnadi seperti dikabarkan Antara.

Menurut Kusnadi, alasan Emil yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Golkar dalam Pilkada Trenggalek itu tidak akan maju karena masih fokus bekerja di daerahnya.

Selain itu, Emil kerap mendampingi Megawati di sejumlah acara dan dekat dengan elite partai, kendati suami artis Arumi Bachsin itu tidak masuk dalam kader struktural PDI Perjuangan.

Emil sempat masuk dalam bursa PDIP sebagai cawagub Jatim. Ia menjadi salah satu tokoh yang hadir saat Megawati mengumumkan calon gubernur-wakil gubernur Jatim pada Sabtu (14/10). Namun belakangan, PDIP memutuskan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebagai cawagub mendampingi Syaifullah Yusuf sebagai cagub Jatim 2018.

Batal dijagokan PDIP, Partai Golkar membidik Emil Dardak. Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto bahkan terang-terangan menyatakan Emil masuk bursa internal calon wakil gubernur sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim.

"Ya, Emil Dardak juga memiliki kredibilitas yang baik. Sangat baik tentu masuk pertimbangan," kata Novanto di Hotel Kartika Chandra, Rabu (18/10).

Ketua DPP Golkar Yahya Zaini juga mengklaim Emil adalah satu dari sekian nama yang ramai dibicarakan di internal Golkar sebagai bakal cawagub Jatim 2018. "Tentunya Emil dipertimbangkan. Banyak yang mau dia," kata Yahya di DPP Golkar, Rabu kemarin.

Menurut Yahya, dari pembicaraan Partai Golkar dengan Khofifah diketahui bahwa Menteri Sosial itu menginginkan wakilnya berasal dari basis merah di wilayah Mataraman untuk mengimbangi PDIP.

Khofifah sendiri ketika dikonfirmasi mengenai calon pendampingnya belum berani berterus terang ke publik. Ia hanya menyatakan telah mendapat saran dari Tim 9 yang berisi 18 kiai sepuh di Jawa Timur. Para kiai itu memintanya untuk mencari wakil berlatar belakang santri-nasionalis.

"Intinya adalah kalau nanti akan mencari calon wakil diminta oleh para kiai dari aliansi santri-nasionalis, gitu," kata Khofifah di Gedung DPR, Selasa (17/10).

Namun Khofifah tidak merinci kriteria aliansi santri-nasionalis yang ia maksud.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH