Menuju konten utama

Pilgub Jabar 2018: Golkar Buka Kembali Peluang Koalisi dengan PDIP

Idrus Marham menyatakan, komunikasi Golkar dengan PDIP sedang dibangun kembali setelah sempat terputus akibat dukungan ke Ridwan Kamil.

Pilgub Jabar 2018: Golkar Buka Kembali Peluang Koalisi dengan PDIP
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham didampingi pengurus Partai Golkar memberikan keterangan pers seusai menyerahkan berkas pendaftaran Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (15/10/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Setelah mencabut rekomendasi dukungan kepada Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur (Cagub) Jawa Barat, Minggu malam (17/12/2017), Golkar membuka kembali peluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pilgub Jabar 2018.

Sekjen DPP Golkar Idrus Marham menyatakan, komunikasi dengan PDIP sedang dibangun kembali setelah sempat terputus akibat dukungan ke Ridwan Kamil.

"Ini kan kembali ke titik nol. Dulu kami sudah sejalan dengan PDIP, tentunya kembali ke situ juga," kata Idrus di sela Munaslub Golkar, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat (18/12/2017).

Antara Golkar dan PDIP pada Oktober lalu sempat membahas peluang koalisi. Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi dan Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanudin pernah bersepakat akan menjalin koalisi di Pilkada Jabar 2018.

TB Hasanudin dan Dedi bersepakat akan bekerjasama di 16 kab/kota yang menyelenggarakan Pilkada. PDIP pun sudah menawarkan kepada Dedi agar mau menjadi Cagub Jabar 2018. “Nanti Dedi segera temui Pak TB bahas itu," kata Idrus.

Selain dengan PDIP, Idrus menyatakan Golkar juga sudah menjalin komunikasi dengan Hanura untuk bisa berkoalisi di Pilgub Jabar 2018. "Kami kan punya 17 kursi, dengan Hanura saja juga cukup," kata Idrus.

Perihal peluang Dedi menjadi Cagub Jabar 2018 dari Golkar, Idrus menyebutnya sebagai sebuah hal yang sangat mungkin terjadi. Sebab, menurutnya, pada prinisipnya Golkar mengedepankan kader sendiri.

"Demul kader Golkar bukan? Kader kan. Ya sudah lihat saja nanti," kata Idrus.

Hal senada disampaikan Ketua DPP Golkar Zainudin Amali. Menurutnya, peluang koalisi antara Golkar dengan PDIP cukup terbuka. "Kan dengan PDIP itu yang kursinya 20 kami bisa komunikasikan," kata Amali di sela Munaslub Golkar, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, (18/12/2017).

Untuk nama yang akan direkomendasikan oleh Golkar, Amali pun mendukung Dedi Mulyadi. Sebab, menurutnya, Dedi sudah membuktikan keseriusannya untuk menjadi Cagub Jabar 2018.

"Tapi soal nomor 1 atau 2, itu kan lihat koalisinya nanti," kata Amali.

Sementara itu, Dedi Mulyadi mengaku tak mau ambil pusing terkait Pilgub Jabar. Ia mengaku lebih memilih fokus terhadap pelaksanaan Munaslub Golkar.

"Saya kan sudah sampaikan tujuan saya saat ini mempelopori perubahan Partai Golkar. Hari-hari ini konsentrasi saya pada dinamikan Golkar," kata Dedi di sela Munaslub Golkar, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat (18/12/2017).

Meski begitu, Dedi mengiyakan telah menjalin komunikasi dengan PDIP. Ia pun tak memungkiri ada tawaran dari partai berlambang banteng tersebut untuk berkoalisi di Pilgub Jabar 2018.

"Komunikasi itu kan sudah lama dengan PDIP. Tentunya kami partai yang bermitra selama ini bisa membicarakan segala kemungkinan," kata Dedi.

Namun, saat ditanya peluangnya menjadi pasangan Ridwan Kamil yang juga pernah mengikuti sekolah kepala daerah PDIP, Dedi enggan mengambil sikap.

"Saya saja belum deklarasi maju kok. Nanti setelah menemukan formatnya baru kita sampaikan ke masyarakat," pungkas Dedi.

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Abdul Aziz