tirto.id - Dukungan tanpa syarat Partai Amanat Nasional belum cukup bagi Dedy Mizwar untuk menjadi bakal calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada Serentak 2018 mendatang. Alasannya, jumlah kursi PAN di DPRD Jabar hanya empat kursi, masih kurang 16 kursi lagi agar Dedy bisa diusung menjadi calon gubernur Jabar.
Bila Deddy Mizwar dan PAN mampu menggandeng koalisi bersama PDIP atau Partai Golkar masalah syarat ini selesai, sebab PDIP mengantongi 20 kursi dan Partai Golkar memiliki 17 kursi. Namun hingga kini kedua partai tersebut belum secara resmi menetapkan calon mereka dalam Pilgub Jabar 2018, termasuk turut mendukung pencalonan Deddy Mizwar. Sementara tiga partai lain, PKB, Nasdem, dan PPP sudah resmi mendukung pencalonan Ridwan Kamil.
Komposisi jumlah kursi di DPRD Jabar:PDIP: 20 kursi
Partai Golkar 17 kursi
PKS: 12 kursi
Partai Demokrat: 12 kursi
Partai Gerindra: 11 kursi
PPP: 9 kursi (Ridwan Kamil)
PKB: 7 kursi (Ridwan Kamil)
NasDem: 5 kursi (Ridwan Kamil)
PAN: 4 kursi
Hanura: 3 kursi
Kondisi ini dipahami Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Usai pernyataan dukungan kepada Deddy Mizwar di Bandung pada Rabu (25/10/2017), Zulkifli mengakui akan segera membangun koalisi bersama partai lain. "Kami segera diskusi dengan teman koalisi, seperti Partai Gerindra lalu Partai Demokrat agar bisa bersama-sama mendukung Demiz. Tentunya ini harus disepakati," kata Zulkifli.
Jumlah kursi Partai Gerindra di DPRD Jabar mencapai 11 kursi, sedangkan Partai Demokrat 12 kursi. Bila kedua partai bersepakat mengusung Deddy Mizwar, syarat 20 kursi pencalonan Deddy Mizwar akan terpenuhi.
Hingga kini pun Partai Demokrat belum menentukan sikap secara resmi terkait calon gubernur Jawa Barat. "Insya Allah dalam waktu singkat akan kami umumkan siapa yang kami dukung. Yang jelas itu yang terbaik lah," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan saat dikonfirmasi Tirto, Rabu (20/10).
Syarief hanya mengungkap bahwa salah satu nama yang masuk dalam bursa Demokrat adalah Dede Yusuf. Alasannya, di antara kader Partai Demokrat lain, elektabilitas Dede yang paling tinggi di Jabar. "Ada kansnya tetapi bukan hanya popularitas dan elektabilitas yang jadi pertimbangan, banyak faktor yang jadi pertimbangan. Yang jelas kader Demokrat menjadi pertimbangan untuk diusung di Pilkada," kata Syarief.
Namun Demokrat tak menampik bahwa sedang melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain. "Dengan PAN juga kami berkomunikasi. Insya Allah dalam waktu singkat," kata Syarief. "Kami komunikasi dengan Gerindra juga."
Baca juga: Pilgub Jabar 2018: Demokrat Tegaskan Komunikasinya dengan PAN
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH