tirto.id -
"Hingga kini masih dilakukan pencairan korban. Barangkali ada korban. Kalau tidak ada korban, ya, tetap jalan ini ditutup," kata relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Surabaya Tri Suwandayono saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab terjadinya jalan ambles dengan kedalaman sekitar 10-15 meter, panjang jalan 20-30 meter, dan lebar 20-25 meter itu.
"Kami belum tahu apakah ini karena proyek yang ada di sekitar atau tidak. Kami saat ini masih proses pencarian korban," katanya.
Salah satu satpam proyek Mitra Konstruksi Fery Wijaya mengatakan ada tiga orang yang mengetahui saat jalan itu ambles.
Ketika mendapati hal itu, mereka langsung menghalangi para pengendara agar tidak lewat jalan itu.
"Kalau menurut saya tidak ada korban karena ketiga orang itu langsung menutup jalan," ujarnya.
Saat ditanya siapa tiga orang itu, Suwandayono mengaku tidak tahu.
Ia memperkirakan ketiga orang petugas konstruksi di gedung Rumah Sakit Siloam Surabaya yang lokasinya dekat dengan tempat kejadian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto sebelumnya mengatakan tidak ada korban jiwa atas amblesnya Jalan Gubeng.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab amblesnya Jalan Gubeng tersebut.
"Ini kami masih ngecek. Untuk saat ini kami belum bisa memberikan keterangan," katanya.
Namun demikian, pihaknya menduga amblesnya jalan itu karena adanya pembangunan di dekat jalan tersebut.
"Di sekitar itu kan ada pembangunan `basement`. Kemungkinan cara mengeruknya dengan menggunakan semprotan air sampai dalam sehingga membuat jalan ambles," katanya.
Pantauan Antara di lokasi kejadian, aparat keamanan memberikan garis polisi di sekitar lokasi.
Hal itu untuk menghalau warga yang ingin melihat lokasi terjadinya jalan ambles.
Sejumlah petugas terlihat masih melakukan evakuasi di sekitar lokasi kejadian untuk mencari ada atau tidaknya korban.
Editor: Jay Akbar