Menuju konten utama

Peserta Pertemuan IMF Akui Akomodasi Tak Dibiayai Panitia

Peserta Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali mengakui untuk akomodasi tak ditanggung oleh panitia penyelenggara.

Peserta Pertemuan IMF Akui Akomodasi Tak Dibiayai Panitia
Suasana sesi Youth Dialogue 2018 dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018). ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal.

tirto.id - Anggaran terkait penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali menimbulkan perdebatan. Berdasarkan data resmi dari pemerintah, dikatakan bahwa anggaran untuk perhelatan ini mencapai Rp855,5 miliar. Alokasi dana sebesar itu terdiri dari anggaran pada 2017 yang sebesar Rp45,4 miliar dan anggaran pada 2018 yang sebesar Rp810 miliar.

Dari total anggaran tersebut, ketua panitia sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan penggunaan dananya baru sekitar Rp566 miliar. Bahkan ia mengklaim biaya yang baru benar-benar dibayarkan panitia adalah sebesar Rp192,1 miliar.

Tudingan bahwa anggaran tersebut untuk membiayai keperluan makan dan fasilitas para peserta acara pun mencuat. Presiden Joko Widodo sendiri telah menepisnya, namun bantahan itu tidak diterima begitu saja. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah misalnya, menilai Indonesia sebagai tuan rumah tentu menyediakan keperluan akomodasi bagi setiap delegasi yang hadir.

“Orang jam sidangnya segala macam itu kan tetap. Enggak mungkin orang habis rapat disuruh beli nasi uduk di luar hotel. Kan itu enggak mungkin,” ucap Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (9/10/2018) kemarin.

Tirto lantas mencoba bertanya langsung kepada salah satu peserta yang hadir. Seorang peserta dari Singapura bernama Valerie mengaku berkesempatan datang ke Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 atas perintah bank tempatnya bekerja.

“Saya datang ke sini dibiayai bank tempat saya bekerja. Jadi untuk akomodasi dan biaya selama di sini ditanggung oleh perusahaan,” kata Valerie kepada Tirto, Kamis (11/10/2018) pagi.

Hal senada juga ternyata disampaikan salah satu peserta bernama Micky. Ia mengaku tidak mengikuti rangkaian acara secara penuh dari hari pertama. Namun berdasarkan penuturan Micky, dirinya hanya mendaftarkan diri ke sebuah tautan untuk beberapa sesi yang memang diminatinya, kemudian ia mendapatkan surat konfirmasi dari situ.

“Jadi saat datang ke sesinya, tinggal menunjukkan surat konfirmasinya itu. Tidak ada biaya yang diminta dan enggak ada akomodasi apa-apa juga. Jadi ini saya benar-benar mandiri,” ucap Micky yang sehari-harinya bekerja di salah satu institusi pendidikan itu.

Apabila mengacu pada laman registrasi Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018, panitia memang membagi peserta jadi tiga kelompok, yakni sebagai delegasi, observer, dan tamu. Untuk yang masuk kategori tamu tersebut, panitia memperbolehkan siapa saja yang bekerja di sektor swasta, parlemen, dan akademisi untuk menghadiri acara.

Sementara untuk delegasi yang diperuntukkan bagi pejabat tinggi pemerintahan diwajibkan melapor lewat alamat surel khusus, yakni delegateregistration@worldbank.org.

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN IMF atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri