tirto.id - Produsen pesawat komersial, yang berbasis di Toulouse, Perancis, Airbus mengklaim berhasil mengungguli kompetitornya asal Amerika Serikat, Boeing dalam hal jumlah pesanan pesawat pada 2016.
Sebagaimana dikutip Antara pada Kamis (12/1/2017), Airbus mengumumkan telah menerima total pesanan bersih sebanyak 731 pesawat pada 2016. Jumlah pesanan itu memang mengungguli pembukuan Boeing, namun turun signifikan hampir 30 persen dibandingkan data tahun 2015, yakni saat Airbus menerima pesanan 1.036 unit pesawat.
Pencapaian Airbus dalam pengiriman pesawat selama 2016 juga melampaui target mereka dan sekaligus mempersempit ketertinggalan perusahaan ini dari Boeing.
Pihak Airbus menyatakan telah mencetak rekor pengiriman 688 unit pesawat komersial. Jumlah ini melebihi target pada 2016, yakni 670 unit pesawat saja. Airbus mencatat pencapaian pada 2016 menggenapi prestasi perusahaan ini yang mampu mencetak rekor melampaui target pengiriman pesawat secara beruntun selama 14 tahun.
Sebelumnya, Airbus sempat merevisi target jumlah pengiriman pesawat pada November 2016, yakni dari 650 menjadi 670 unit pesawat. Target itu ternyata bisa dilampaui oleh Airbus karena muncul lonjakan kenaikan pesanan pada akhir 2016 sehingga perusahaan ini mampu menjual 111 unit pesawat.
"Di tahun 2016 kami berhasil mencapai tujuan kami dan juga melampaui mereka (Boeing)," kata Direktur Eksekutif Airbus, Fabrice Bregier, seperti diberitakan AFP.
Pekan lalu, Boeing memang mengumumkan hanya menerima pesanan sebanyak 668 unit pesawat saja sepanjang 2016. Pencapaian Boeing ini turun 13 persen dibandingkan dengan tahun 2015. Saat itu, pesanan bersih yang dibukukan perusahaan ini mencapai 768 unit pesawat.
Tapi, dalam hal pengiriman pesawat, Boeing masih mengungguli Airbus karena selama 2016 perusahaan itu masih mampu melakukan pengiriman 748 unit pesawat. Jumlah itu menurun sedikit dibandingkan tahun 2015.
Data pengiriman pesawat Airbus itu menarik perhatian banyak analis dan investor karena pencapaian tahun ini membuat perusahaan ini menerima banyak pembayaran.
Kabar terakhir, yang juga menarik perhatian analis, Iran Air baru saja menerima pengiriman pertama pesawat jet dari Airbus. Maskapai penerbangan itu akan menerima dua Airbus A320 lagi pada Maret dan tiga pada akhir 2017. Rencananya, maskapai ini memesan 100 pesawat dari Airbus.
Berita itu menarik mengingat sebenarnya Iran Air juga memesan 80 unit pesawat ke Boeing, tapi terancam dibatalkan oleh Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom