Menuju konten utama

Pesan Petugas Kebersihan Pemprov DKI untuk Anies-Sandi

Para pegawai PPSU (Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum) menyambut pelantikan Anies-Sandi dengan harapan sekaligus kekhawatiran. Mereka berharap naik gaji, tapi juga khawatir pemerintahan baru memecat mereka.

Pesan Petugas Kebersihan Pemprov DKI untuk Anies-Sandi
Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) membersihkan sampah di genangan air di kawasan Kampung Apung, Kapuk Teko, Jakarta, Kamis (24/8/2017). tirto.id/ANdrey Gromico.

tirto.id - Pukul 20.30 WIB, puluhan orang mulai berhamburan dari halaman gedung DPRD. Aneka sampah mulai dari botol plastik bekas, kertas dan puntung rokok terlihat semakin berserakan.

Jumadi (36), pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) Kebon Sirih, Jakarta Pusat, duduk di kursi trotoar depan Gedung Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Sebatang rokok terjepit di antara jari tengah dan telunjuknya. Wajahnya terlihat lelah.

"Udah selesai ya acaranya?" tanya Jumadi kepada Heri, temannya kerjanya sesama PPSU, Senin (16/10/2017).

Acara yang dimaksud adalah serah terima jabatan Gubernur-Wakil Gubernur Baru DKI Jakarta yang digelar di Balai Kota sejak pukul lima petang tadi.

"Mudah-mudahan terakhir dah ini," katanya.

Meski berat, kata Jumadi, menjadi pekerja PPSU tetap ia syukuri. "Dulu pernah kerja jadi supir angkot, tapi makin ke sini narik makin susah, banyak online, makin macet," dia mengeluh.

Hingga saat ini, terhitung sudah dua tahun ia berprofesi sebagai PPSU. Pekerjaan itu ia lakoni saat pertama kali pasukan oranye diperkenalkan oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja purnama (Ahok).

"Kalau dulu (sebelum 2016) gajinya kecil karena PHL (Pekerja Harian Lepas). Tapi pas ditawarin sudah UMR, makanya saya mau," ujarnya.

Kendati demikian, ia tetap berharap Gubenur-Wakil Gubernur yang baru dilantik, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, lebih memperhatikan para warganya yang berprofesi sebagai PPSU.

Menurut Jumadi, gaji PPSU saat ini terasa sudah tak sebanding dengan beban kerja dan biaya hidup yang harus ia keluarkan sehari-hari. Apalagi, pekerjaan yang mereka lakukan terbukti membuat wajah Jakarta menjadi lebih bersih dari sampah.

"Coba bandingkan saja, sekarang sama dulu bersihan mana? Kami ini kan kerja dari subuh sampai siang, sehabis itu lanjut lagi, ada yang sampai malam," kata Jumadi.

Dia berharap, "Kalau Pak Ahok ngasih 3,3 (juta rupiah), Pak Anies naikkan lah. Standar kami dulu pernah minta Rp4,7 juta, karena kami juga dapat piket sehari seminggu."

Heri, rekannya, juga punya harapan serupa. Namun, kali ini ia tak muluk-muluk. Kepada Gubernur baru, ia hanya meminta agar pasukan oranye dan PPSU lainnya tidak dibubarkan. Harapan Heri beralasan lantaran beredar kabar bahwa Anies akan menghapus seluruh kebijakan yang sebelumnya diinisiasi oleh Gubernur lama baik Joko Widodo, Ahok maupun Djarot Saiful Hidayat.

"Kami jadi khawatir nih. Enggak usah ke gaji dulu dah, syukur-syukur ini mah biar diterusin," ujar dia. "Tadi saja Satpol-PP pada tanya kami, bagaimana nasib PPSU sama Gubernur baru."

Dia khawatir pelantikan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru akan diikuti kemunculan kebijakan berbeda dari pendahulunya.

"Mudah-mudahan nanti yang bagus kaya PPSU ini malah diteruskan. Jangan dibubarkan," ujar dia.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom