Menuju konten utama

Perusakan Bendera Demokrat, Polisi Tangkap Satu Terduga Pelaku

Saat ini penyidik Polresta Pekanbaru masih memeriksa terduga pelaku perusakan bendera Partai Demokrat.

Perusakan Bendera Demokrat, Polisi Tangkap Satu Terduga Pelaku
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berpidato saat mengumumkan cagub dan cawagub yang diusung Partai Demokrat pada pilkada serentak 2018, Jakarta, Minggu (7/1/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Polri menyatakan telah menangkap terduga pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Kota Pekanbaru, saat kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Provinsi Riau.

Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018) mengatakan saat ini penyidik Polresta Pekanbaru masih terus mendalami keterangan terduga pelaku tersebut.

"Laporan diterima Polresta Pekanbaru. Sementara satu orang diduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," kata Sunarto singkat.

Sunarto menjelaskan terduga pelaku yang diamankan Polresta Pekanbaru tersebut merupakan seorang laki-laki berinisial HS.

Namun, Sunarto belum menjelaskan secara rinci motif HS melakukan tindakan tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa pemeriksaan masih terus dilakukan penyidik Polresta Pekanbaru.

"Masih dilakukan pemeriksaan," ujarnya singkat.

Sejumlah atribut Partai berlambang Merci yang terpasang persis di depan Gedung DPRD Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru dirusak oleh orang tak dikenal. Perusakan itu bersamaan dengan kunjungan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Kota Pekanbaru, akhir pekan ini.

Bahkan, SBY secara pribadi langsung menyisir lokasi perusakan atribut partainya, Sabtu pagi tadi. Dalam video yang beredar luas di media sosial, SBY tampak begitu sedih dan kecewa dengan insiden tersebut.

Menurut dia, perusakan atribut partai tersebut sama saja dengan menginjak harga dirinya, sebagai pendiri dan ketua umum partai berwarna biru itu.

Dia menyayangkan kunjungan yang dilakukan saat tahun politik ke Riau diwarnai insiden tak menyenangkan. Dia mengharapkan agar apapun pilihan politiknya, setiap orang harus saling menghormati perbedaan.

"Saya sempat tanyakan saudara kami di Riau apakah sudah berubah? Selama 10 tahun memimpin, saya mengenal karakter akhlak saudara kami di Riau saling menghormati dan menghargai apapun perbedaan politiknya," tegasnya.

Akibat insiden tersebut, dia memerintahkan Sekjen dan pengurus Partai Demokrat Riau dan Pekanbaru untuk mencabut semua bendera dan spanduk Partai Demokrat.

"Saya perintahkan kepada Sekjen, pemimpin Demorkat Riau dan Pekanbaru agar semua atribut ucapan selamat datang atas kunjungan saya ke Riau dan bendera Demokrat diturunkan, lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera, baliho kita dirobek, diturunkan, diinjak. Sama saja dengan merobek saya, menginjak dan dibuang ke selokan," sebutnya.

Dari pantauan Antara, beberapa spanduk tampak rusak, berlobang dan bahkan ada yang dibuang ke parit. Bendera-bendera biru berlambang mercy remuk. Tiangnya patah semua. Namun beberapa bendera parpol lainnya, seperti Golkar, PDIP dan Nasdem baik-baik saja.

Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief berkomenta insiden tersebut melalui cuitan twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Andi menyebut terdapat 35 orang yang melakukan pengrusakan baliho Partai Demokrat tersebut.

"Jumlah perusak atribut partai demokrat ada 35 orang yang dibagi dalam 5 kelompok, satu regu 7 orang. Merea dibawa 150 ribu/orang," kata Andi dikutip dari cuitan akun twitter pribadinya.

Untuk diketahui, SBY bertandang ke Riau bersamaan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo. SBY tiba di Pekanbaru pada Jumat (14/12/2018) siang, sementara Presiden Jokowi tiba pada malam harinya.

Baca juga artikel terkait PARTAI DEMOKRAT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri