tirto.id - Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ramson Siagian mengklaim timnya telah mengetahui bahwa pertumbuhan ekonomi pemerintah selama 2018 tak akan mencapai target 7 persen dari yang dijanjikan Presiden Joko Widodo.
Prediksi yang dibuat, kata Ramson, bahkan memastikan capaian pemerintah tak akan tembus angka 5,5 persen.
“Kalau pertumbuhan ekonomi dari 2015 sudah diestimasi tidak akan tercapai (target). Jangankan 7 persen, 5,5 persen saja tidak akan tercapai,” ucap Ramson kepada reporter Tirto usai diskusi bertajuk 'Tinjauan Ekonomi Batu Bara vs Energi Terbarukan, Bagaimana Kebijakan Presiden Terpilih' di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Ramson mengatakan, hal itu tercermin dari sejumlah kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi. Salah satunya, paket-paket kebijakan yang totalnya mencapai 16 paket belum mampu memberikan dorongan pada dunia usaha.
Hal yang sama juga terjadi pada capaian investasi pemerintah dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA) yang menurun selama 2018. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan selama 2018 Indonesia hanya mencapai Rp721,3 triliun atau 94 persen dari target selama 2018.
Dari sisi investasi PMA yang mencapai Rp392,7 Triliun, jumlah itu mengalami penurunan 8,8 persen dari tahun 2017.
Menurut Ramson, minimnya capaian investasi ini tidak jauh disebabkan dari kebijakan non fiskal pemerintah yang belum menjawab persoalan.
Terakhir ia juga menyoroti adanya defisit perdanganan yang mencapai 8,5 miliar dolar AS selama tahun 2018.
“Paket-paket kebijakan non fiskal itu memang kurang efektif,” tukas Ramson.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno