tirto.id - Pertamina menyatakan ada penambahan pasokan BBM Satu Harga, yang disalurkan ke berbagai wilayah Indonesia pada tahun ini, sebanyak 30 persen.
Dengan peningkatan itu, pasokan BBM Satu Harga bertambah dari semula 88.543 kilo liter per bulan, menjadi 115.105,9 kilo liter per bulan.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid mengatakan kenaikan pasokan itu menyusul penambahan 36 titik penyaluran BBM Satu Harga. Semula Pertamina hanya menyalurkan BBM satu harga ke 124 titik.
“Nambah 36 titik. Jadi [kebutuhan BBM satu harga sampai akhir 2019] nambah sekitar 30 persen,” kata Khamid kepada wartawan usai acara peresmian Halal Park di dekat lapangan basket Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Selasa (16/4/2019).
Sebagai kompensasinya, Khamid mengatakan Pertamina akan memperoleh tambahan ongkos angkut dari pemerintah. Tambahan ongkos angkut ini akan dibayarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai kompensasi penugasan pemerintah kepada Pertamina.
“Diganti semua sama pemerintah ada tambahan sekitar Rp53 per liter. Tambahan ongkos angkut untuk BBM satu harga,” ucap Khamid.
“Yang jelas ada tambahan dan Pertamina enggak rugi dan enggak juga untung,” tambah Khamid.
Saat ini penyaluran BBM satu harga oleh Pertamina dilakukan pada 124 titik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Dari 124 titik itu, tersebar di berbagai wilayah. Seperti Papua, Kalimantan, Sumatra yang memiliki 24-28 titik. Lalu Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku yang memiliki 11-16 titik. Sisanya di Jawa-Bali yang masih terdapat 4 titik.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom