tirto.id - PT Pertamina (Persero) mengklaim bahwa persediaan tabung gas Elpiji 3 kilogram bersubsidi saat ini jumlahnya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pada Desember 2017.
Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar memaparkan total stok Elpiji tiga kg sebesar 113,6 ribu metrik ton (MT) dengan rata-rata penyaluran 24 ribu MT atau berada pada kisaran 19 hari rata-rata nasional. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan tabung gas 3 Kg yang kerap disebut tabung gas elpiji melon itu.
"Sampai Desember ini, stok harian Pertamina sangat aman berada pada kisaran 18,9 atau 19 hari rata-rata nasional. Itu di atas stok minimal 11 hari. Range aman 15 sampai 19 hari terjaga pada level itu," kata Iskandar pada konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, pada Jumat (8/12/2017) seperti dikutip Antara.
Sementara berdasarkan data penyaluran harian Elpiji 3 Kg bersubsidi, hingga akhir November 2017, realisasi penyaluran telah mencapai 5,750 juta MT, atau 93 persen dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6,199 juta MT.
Iskandar memperkirakan, sampai dengan akhir Desember 2017, penyaluran Elpiji 3 Kg bersubsidi diperkirakan akan melebihi kuota sekitar 1,6 persen di atas kuota APBN-P 2017 tersebut. Ia menegaskan Pertamina akan tetap menjamin ketersediaan Elpiji 3 kg bersubsidi sebagai komitmen penugasan dari pemerintah.
Menurut Iskandar, sejak masa libur panjang di akhir pekan awal Desember 2017 lalu, telah terjadi peningkatan kebutuhan Elpiji tiga kg bersubsidi di wilayah Depok, Bogor, dan sebagian Jakarta. Hal ini menyebabkan kelangkaan Elpiji 3 Kg terjadi.
Iskandar menuding tingginya permintaan terhadap gas bersubsidi ini akibat penggunaan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya dan kemudian memicu Elpiji 3 Kg langka di pasar. Dari temuan Tim Pertamina di lapangan, menurut dia, tabung gas Elpiji 3 kg bersubsidi digunakan oleh pengusaha rumah makan, laundry, genset, dan rumah tangga mampu.
Untuk menstabilisasi harga dan menekan lonjakan harga akibat meningkatnya permintaan, dia menyatakan Pertamina telah melakukan operasi pasar di sejumlah wilayah, antara lain Marketing Operation Region (MOR) I yakni Aceh dan Riau, MOR II di Sumatera Selatan dan MOR III di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Namun berdasar hasil pantauan beberapa lokasi operasi pasar sejak Senin (4/12/2017), ada beberapa titik yang ternyata malah sepi peminat. Menurut dia, salah satunya adalah operasi pasar di Paledang, Bogor pada Kamis (7/12/2017) yang menunjukkan kebutuhan di wilayah itu tercukupi.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom