tirto.id - PT Pertamina Marketing Operation Region I bersinergi dengan Bank Mandiri dalam upaya meningkatkan pelayanan transaksi pembelian bahan bakar minyak di Sumatera Utara.
Kerjasama itu disampaikan General Manager Pertamina Marketing Operation Region I Romulo Hutapea dalam gathering Pertamina dan Bank Mandiri bertajuk "Sinergi Pertamina dan Bank Mandiri dalam pengelolaan bisnis Pertamax” dengan 300 pengelola SPBU se-Sumatera Utara di Medan, Rabu, (6/4/2016).
Romulo Hutapea menjelaskan kebijakan yang dijalankan Direktorat Pemasaran Pertamina sebelum tahun 2015 menjalankan kebijakan yang cenderung berpola revenue generator (mengejar pendapatan). Kebijakan tersebut menyebabkan profit yang diberikan relatif kecil yakni hanya berkisar 10-20 persen.
Kebijakan itu, kata Romulo, lalu diubah pada tahun 2015, Pertamina menambah fungsinya sebagai profit generator (mengejar keuntungan) hingga keuntungan meroket sampai 70 persen. “Bisnis yang dijalankan BUMN itu semakin membuka peluang dalam mendapatkan keuntungan,” kata Rumolo.
Romulo juga mengimbau pengelola SPBU untuk membuka bisnis lain seperti penjualan bright gas atau tabung gas ukuran lain sehingga potensi keuntungan yang didapat diperkirakan bisa semakin meningkat.
Sementara itu Deputi Ritel Bisnis Bank Mandiri Region I, Tito Irianto mengatakan sinergi tersebut bisa mendongkarak pendapatan pengusaha dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami sepakat untuk melaksanakan sinergi guna mmbantu pengusaha dalam meningkatkan bisnis dalam pelayanan BBM kepada masyarakat,” katanya.
Tito mengatakan Bank Mandiri berkomitmen untuk menyediakan produk-produk unggulan yang lebih kompetitif bagi pengusaha yang bergerak di bidang migas.
Pihaknya berharap berbagai transaksi bisnis migas di Sumatera Utara bisa dilakukan melalui Bank Mandiri.
(ANT)