tirto.id - Bagi Marko Simic dan Stefano Lilipaly, duel antara Persija vs Bali United di Stadion Sultan Agung, Bantul Selasa (17/7/2018) petang nanti bukan hal baru. Sebelumnya, kedua penyerang masing-masing tim ini telah bertemu dengan seragam yang sama di Piala Presiden 2018.
Pada Piala Presiden 2018, Lilipaly dan Simic pun pernah sama-sama saling membobol gawang klub lawannya. Lilipaly mencetak gol saat Bali United mengalahkan Persija 3-2 di laga fase grup. Kemudian, Simic membalasnya dengan torehan dua gol ke gawang Bali United dalam partai final yang berkesudahan 3-0.
Secara penghargaan, di ajang Piala Presiden 2018 Simic memang bisa dibilang lebih moncer ketimbang Lilpaly. Gelar pemain terbaik dan top skor kompetisi diborong oleh pemain asal Kroasia itu. Keberhasilannya meraih gelar top skor tak lepas dari torehan 11 gol, sementara di saat bersamaan Lilipaly hanya bisa lima kali menggetarkan gawang lawan.
Simic sendiri akan melakoni comeback pada laga hari ini. Ia sempat mendapat sanksi dari Komdis PSSI dan harus absen di empat laga sebelumnya.
Meski beberapa kali absen karena sanksi, keganasan Simic di depan gawang lawan masih mendapat perhatian dari pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro. Pria kelahiran Jawa Timur itu menyebut kembalinya Simic dapat menambah variasi serangan Persija Jakarta.
"Saya rasa dengan kembalinya Marko Simic maka serangan-serangan Persija akan lebih variatif," ungkap Widodo seperti dikutip laman resmi Bali United.
Lilipaly Lebih Produktif di Liga 1
Di ajang Piala Presiden, statistik memang membuktikan Simic lebih tajam ketimbang Lilipaly. Namun, situasi berbanding terbalik terjadi di GoJek Liga 1 2018.
Pada ajang tersebut, Simic seolah kehilangan naluri golnya sebagai ujung tombak murni. Ia baru dapat mengemas enam gol dari 11 kali kesempatan bermain.
Di kompetisi yang sama, Lilipaly justru tetap bisa produktif meski berkali-kali mengalami pergeseran posisi, dari mulai menjadi pemain sayap, penyerang lubang, hingga gelandang serang. Hingga pekan ke-15 ia tercatat telah tampil 15 kali dan menorehkan sembilan gol. Tak cukup sampai di situ, Lilipaly juga menjadi salah satu kreator ulung dengan sumbangan dua assist.
Produktivitas Lilipaly ini pula yang harus mendapat perhatian langsung dari Persija dalam laga nanti. Terlebih, pemain naturalisasi ini juga memiliki kemampuan dalam mengirimkan umpan kunci untuk penyerang-penyerang Bali United lainnya.
Salah seorang punggawa lini tengah Persija, Sandi Sute tak menampik jika ketajaman Lilipaly menjadi perhatian tersendiri bagi timnya untuk mempersiapkan diri pada laga nanti. Walau demikian, Sandi juga menambahkan bahwa tak cuma Lilipaly, semua pemain Bali United memang berbahaya. Sandi juga mengatakan jika Persija telah mempersiapkan strategi untuk meredam agresivitas setiap pemain lawan, termasuk Lilipaly.
"Bagi saya semua pemain Bali United itu berbahaya, tidak ada yang khusus, termasuk Stefano Lilipaly. Di semua sektor sudah ada pemain dan tugasnya masing-masing untuk memberikan yang terbaik," pungkas Sandy.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan