tirto.id - Untuk menjadi pemeran di dalam teater modern, seseorang harus melatih dirinya agar dapat tampil dengan maksimal, salah satunya latihan olah vokal.
Dilansir dari Modul Tema 7 Aku Calon Aktor Seni Budaya Teater Paket C (2018),seorang pemeran teater harus menjalankan latihan atau kegiatan rutin hingga targetnya berhasil.
Apabila seorang calon pemeran teater tidak sanggup menjalankan latihan, sutradara berhak menggantikan ataupun memberhentikan perannya sebagai anggota teater.
Pemeran teater adalah orang yang memperagakan peran atau tokoh di dalam suatu pementasan drama. Dalam hal ini pemain drama disebut juga dengan istilah aktor/aktris.
Kendati begitu, proses dalam pementasan teater termasuk dalam proses komunikasi. Proses komunikasi ini dipahami sebagai proses pertukaran informasi antara komunikator atau pengirim pesan dan komunikan atau penerima pesan.
Latihan Olah Vokal Pemeran Teater
Latihan olah vokal dibutuhkan dalam teater karena pemeran harus saling bertukar komunikasi dengan baik.
Apalagi dalam hal ini ucapan yang diberikan oleh seorang pemeran mempunyai dampak yang besar dalam pementasan teater. Seorang pemeran harus mampu membawa makna yang harus disampaikan kepada penonton.
Pasalnya, apabila interpretasi penonton dengan maksud pemeran berbeda maka maknanya tidak dapat disampaikan dengan baik. Suara yang maksimal berhubungan dengan segi pendengaran penonton.
Suara adalah produk manusia untuk membentuk kata-kata. Berbeda dengan bunyi, bunyi adalah produk yang dihasilkan dari benda-benda.
Pembentukan suara dihasilkan dari proses mengencang dan mengendurnya pita suara, maka udara yang lewat akan bertransformasi menjadi bunyi. Dalam pementasan teater, suara memiliki peran yang sangat penting.
Suara dibutuhkan untuk mewujudkan dialog teater. Dialog inilah yang akan menjadi sarana untuk memunculkan konflik antar tokoh di dalam teater.
Persiapan Latihan Olah Vokal
Persiapan latihan olah vokal terdiri dari pernapasan dada, perut, diafragma, dan lain-lain. Berikut penjelasannya dikutip dari bukuSeni Budaya Kelas IX (2015).
1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah kondisi ketika rangka dada bergerak membesar akibat dari rongga terisi oleh banyaknya udara. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan dada, yaitu:
- Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
- Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
- Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah membesar dan mengerasnya rongga perut karena telah terisi oleh banyaknya udara. Pernapasan perut ditandai pula dengan naik turunnya sekat diafragma yang ada di antara rongga dada dan perut.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan perut, yaitu:
- Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
- Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
- Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
3. Pernapasan Diafragma
Pernapasan diafragma adalah menegangnya sekat diafragma dan mengembangnya otot-otot samping bagian pinggang. Pernapasan diafragma dipahami pula sebagai gabungan antara napas dada dan perut.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan diafragma, yaitu:
- Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
- Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan sambil berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
- Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
4. Senam Lidah
Untuk dapat melakukan senam lidah, cara yang ditempuh adalah;
- Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan, dan tarik sedalam mungkin;
- Lidah dijulurkan sejauh mungkin dan arahkan ke kanan dan kekiri secara bergantian;
- Lidah dijulurkan dan diputar searah jarum jam dan sebaliknya;
- Bibir dikatupkan, turunkan rahang, putar lidah di dalam mulut searah jarum jam dan sebaliknya;
- Lemaskan lidah dengan cara membunyikan errr... err...;
- Ucapkan fud... fud... fud... dah.. dengan cepat dan sesering mungkin.
5. Senam Rahang Bawah
Untuk dapat melakukan senam rahang bawah, cara yang ditempuh adalah;
- Gerakkan rahang bawah dengan cara membuka dan menutup rahang;
- Gerakan rahang bawah ke kiri dan ke kanan secara bergantian;
- Gerakan rahang bawah ke depan dan ke belakang secara bergantian;
- Latih rahang untuk mengucapkan huruf konsonan yang berdekatan dengan huruf vokal dengan membunyikan da... da... da... kemudian la... la... la...;
6. Latihan Tenggorokan
Untuk dapat melatih tenggorokan, cara yang ditempuh adalah;
- Lakukan dengan santai, semakin lama semakin keras agar tenggorokan semakin tegang dengan mengucapkan lo...la...le...la...lo...;
- Nyanyikan dengan tenggorokan yang terbuka, lalu ucapkan la... la... la... laf...-la... la... la... los...-la... la... la... lof...
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Maria Ulfa