Menuju konten utama

Pernah Aransemen Lagu SBY, Yockie Dukung Jokowi dan Ahok

Selain piawai bermusik dan mencipta lagu, Yockie dikenal kritis dan idealis dalam bersikap.

Pernah Aransemen Lagu SBY, Yockie Dukung Jokowi dan Ahok
Musisi senior Yockie Suryoprayogo. FOTO/Antara/Anita Permata Dewi

tirto.id - Musikus Yockie Suryo Prayogo pernah membidani lahirnya sejumlah album monumental di blantika musik Tanah Air. Sebut saja misalnya album Cermin (1980) dan Semut Hitam (1988) bersama Achmad Albar, Ian Antono, dan Donny Fatah di grup band God Bless. Kemudian album Swami (1989), Kantata Takwa (1990), Swami II (1991) bersama Iwan Fals, Setiawan Djody, Sawung Jabo, Inisisri, Toto Tewel, dan penyair WS Rendra. Ia juga pernah menjadi arranger untuk lagu di album Badai Pasti Berlalu.

Kepiawaian Yockie membuat mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meliriknya sebagai arranger album Evolusi. Ia dipercaya menafsir ulang lagu-lagu SBY dalam be album Evolusi. Album ini berisi sepuluh lagu ciptaan SBY yang diaransemen ulang oleh Yockie dengan warna musik instrumentalia: “Kuyakin Sampai Di Sana”, “Rinduku Padamu”, “Mengarungi Keberkahan Tuhan”, “Mentari Bersinar”, “Dendang di Bulan Purnama”, “Kawan”, “Hening”, “Kuasa Tuhan”, “Untukmu Anak Manis”, dan “Selamat Berjuang”.

Dalam buku acara peluncuran album itu di Ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center, Minggu 11 Januari 2009 malam SBY merasa puas dengan hasil kerja Yockie dan timnya seperti Idris Sardi, Aning Katamsi, Oni Krinerwinto, Kiboud Maulana, Totok Tewel, Eddy Kemput, serta Wawan. Yockie dinilai mampu menyuguhkan aransemen yang baik di setiap lagu. Sementara Yockie berharap aransemen yang ia lakukan dapat menjadi cermin pendengar memahami sosok SBY sebagai manusia dan sebagai bagaian dari masyarakat Indonesia.

Saat itu Yockie tak memungkiri dugaan politis di balik peluncuran album Evolusi jelang pemilu presiden. "Dalam usia saya yang sekarang ini, saya memahami persoalan secara menyeluruh, bahwasannya tidak ada itikad tanpa tujuan. Kalau kaitannya dengan pilpres boleh jadi, semua orang punya kepentingan, saya pun punya kepentingan. Lagu adalah lagu, kalau implikasi ada kepentingan sah saja," kata Yockie seperti dilansir dari Liputan6.

Meski pernah menggarap album karya SBY tak berarti pilihan politik Yockie dan SBY sama. Contohnya saat SBY memilih netral di Pemilihan Presiden 2014 dan mendukung pencalonan putranya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta, Yockie justru mendukung Jokowi sebagai presiden dan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.

Di artikel berjudul "Perspektif Budaya" yang ia tulis di situs pribadinya pada 29 Maret 2017, Yockie menjelaskan alasan mengapa ia mendukung Jokowi dan Ahok. Menurut Yockie dukungannya kepada Jokowi dan Ahok dilandaskan pada alasan-alasan terukur.

"Saya mendukung Ahok dan rezim Jokowi karena alasan2 terukur yang harus bisa saya pertanggung jawabkan sendiri …. bukan karena partai politiknya, bukan karena Ahok figur teraniaya dari etnis keturunan China , seperti halnya Jokowi yang sekedar berani mengambil langkah2 tidak populis yang dianggap kontroversial, lalu ahok yang ceplas ceplosnya mulai terkendali, bukan pula karena sudah minta maaf setelah dianggap menghina ayat2 suci agama," tulis Yockie.

Di mata Yockie, sosok Ahok dan Jokowi ibarat perahu penyelamat di tengah berbagai persoalan bangsa. "… ahok dan jokowi adalah pragmatisme yang layak ditempuh untuk merawat harapan yang nyaris sirna tak tersisa

revolusi belum selesai ….. bahkan masih akan menempuh perjalanan panjang …. pekikkan merdeka! tapi *nggak perlu harus menjerit teriak2 seperti parpol2 yang ikut2an barisan facis komunis …. jangan hiper_rasionalitas, biasa2 sajalaaah ….yg waras2 aja," ujarnya.

Selain piawai dalam bermusik dan mencipta lagu, Yockie memang dikenal kritis dan memiliki idealisme kuat di dalam bersikap. Ia banyak menyuarakan tentang ketidakadilan di dalam industri musik. Pikiran-pikirannya juga merentang ke topik-topik politik, kebudayaan, hukum, dan kemanusiaan.

Senin (5/2) pagi Yockie meninggal. Kabar meninggalnya Yockie disampaikan oleh sejumlah selebritas di media sosial. “innalilahi wainailahi rajiun.. telah meninggal dunia Om yockie suryo prayogo,” tulis vokalis D’Massiv Rian Ekky Pradipta di akun instagram miliknya rianekkypradipta.

Di mata Rian Yocky ialah sosok seniman besar Tanah Air yang banyak mempengaruhi karya-karnya di dalam bermusik. Rian berdoa kebaikan Yocky semasa hidup diterima Allah SWT “.. seorang seniman besar .. salah satu inspirasi saya dalam bermusik .. semoga amal ibadah beliau di terima di sisi Allah SWT dan tempatkan di tempat yang sebaik baik nya.. aminn.. Al fatihah,” ujarnya.

Kabar meninggalnya Yockie diterima redaksi Tirto melalui pesan singkat yang mengatasnamakan sang istri Tiwi Puspitasari. Di dalam pesan itu disebutkan Yockie meninggal pukul 07.53 WIB di Rumah Sakit Puri Indah Bintaro. “ Telah berpulang ytc suami, ayah kami Yockie Soerjoprayogo Senin, 5 Feb 2018 Pada jam 07.35 WIB Di RSPI Bintaro,” tulis pesan yang diterima redaksi Tirto.

Yockie sedianya akan disemayamkan di rumah duka RSPI Bintaro dan di makamkan di Karet Bivak Jakarta. Namun hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut kapan waktu pemakaman akan dilangsungkan. “Jamnya menyusul,” katanya.

Yockie Surjoprajogo lahir 14 September 1954. Ia pernah bergabung dalam berbagai grup musik beraliran rock seperti Bigman Robinson, Double O, Giant Step, Contrapunk, dan Jaguar. Namun namanya lebih dikenal sebagai kibordis grup musik legendaris: God Bless bersama Ian Antono, Achmad Albar, dan Dony Fatah. Ia juga pernah tergabung dalam grup musik Swami dan Kantata Takwa yang digawangi Setiawan Djody, Iwan Fals, Sawung Jabo, dan W.S Rendra.

Yocky juga sempat menjadi arranger lagu-lagu Pop dalam album Lomba Cipta Lagu Remaja yang diinisiasi Radion Prambors. Ia juga menjadi kreator penting di dalam penggarapan album soundrack fil Badai Pasti Berlalu yang legendaris. Di album itu berkolaborasi dengan sederet nama musikus lainnya seperti Chrisye, Eross Djarot, Berlian Hutahuruk, Debby Nasution, Keenan Nasution, dan Fariz RM.

Baca juga artikel terkait OBITUARI atau tulisan lainnya dari Jay Akbar

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Jay Akbar
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar