Menuju konten utama

Perlu Penyempurnaan, Kereta di IKN akan Dikembalikan ke Cina

Berdasarkan hasil penilaian hingga evaluasi yang dilakukan oleh tim ahli, diketahui kereta tanpa rel itu belum dapat berfungsi dengan baik.

Perlu Penyempurnaan, Kereta di IKN akan Dikembalikan ke Cina
Sejumlah petugas berdiri di samping kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) saat uji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (10/8/2024). Kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) yang nantinya berjalan tanpa pengemudi tersebut akan berfungsi optimal pada Oktober 2024 dengan kapasitas 300 penumpang. ANTARA FOTO/Fauzan/YU

tirto.id - Kereta otonom tanpa rel otonom di Ibu Kota Nusantara (IKN) atau Autonomous Rail Transit (ART) akan dikembalikan ke Cina. Kereta tersebut merupakan hasil kerja sama antara Otorita IKN dan Norinco, dengan partisipasi dari CRRC, produsen sarana perkeretaapian terkemuka asal Cina.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, mengatakan berdasarkan hasil penilaian hingga evaluasi yang dilakukan, diketahui kereta tanpa rel itu belum dapat berfungsi dengan baik.

“Kinerja ART dalam kegiatan PoC (proof of concept) pada kondisi lingkungan saat ini di IKN, belum menunjukkan sistem kendali otonom yang reliabel sebagaimana ditunjukkan pada sarana serupa di Tiongkok,” ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (13/11/2024).

PoC dilakukan di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara dengan dua rute pengujian, yang mencakup area di sekitar Kemenko 1–4 dan Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur. Pengujian dilakukan pada jalur khusus yang bersifat mixed traffic di mana ART berbagi jalan dengan kendaraan lain.

Meski kondisi kawasan masih dalam pembangunan, tim penilai PoC telah selesai melaksanakan evaluasi dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan jalur jalan yang memungkinkan untuk dilakukan penilaian uji coba.

Berdasarkan hasil evaluasi, tim penilai PoC menyimpulkan bahwa teknologi otonom ART direkomendasikan untuk dapat dimanfaatkan di Indonesia sebagai transportasi publik, dengan catatan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan teknologi lebih lanjut.

“Hal ini diperlukan untuk mencapai performa optimal sistem otonom sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, karena sejauh ini sistem otonom belum dapat difungsikan,” ujarnya.

Rekomendasi penilaian juga termasuk perlunya penyempurnaan operasional trem secara otonom, peningkatan fitur adaptasi dan keselamatan pada situasi mixed traffic, dan pembaruan sistem komunikasi agar sejalan dengan persyaratan keamanan siber di IKN.

“Rekomendasi tim penilai ini akan diberikan kepada para pihak terkait. Deputi Prof. Ali akan meminta pihak Norinco & CRRC untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan operasional terutama pada sistem otonom trem sesuai dengan nota kesepahaman yang menyatakan kerjasama PoC dilakukan dalam penyediaan Trem Otonom Terpadu (Autonomous Rapid Transit /ART),” ucapnya

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2024, maka setelah kegiatan pelaksanaan PoC akan dilanjutkan kegiatan unjuk kerja (showcase) Trem Otonom oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan November-Desember, sesuai dengan koordinasi yang dilakukan antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dan Kedeputian bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN.

Dihubungi terpisah, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Mohammad Risal Wasal, mengatakan pihaknya masih menelusuri lebih lanjut terkait kabar tersebut.

“Untuk informasi kereta otonom ini kita masih koordinasi ya. Begitu ada informasi, kami sampaikan segera, Terima kasih,” ujarnya melalui pesan singkat kepada reporter Tirto, Rabu (13/11/2024).

Dikutip dari laman resmi OIKN, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui Kedeputian bidang Transformasi Hijau dan Digital telah menyelesaikan kegiatan PoC Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rapid Transit (ART) di kawasan Nusantara.

Uji coba ini bertujuan untuk menilai keandalan teknologi otonom ART dengan lingkungan IKN yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Kegiatan PoC dilakukan sesuai kerja sama OIKN dengan Norinco International Cooperation Ltd. dengan menggunakan sarana ART milik CRRC Qingdao Sifang.

Kegiatan penilaian PoC didukung oleh tim evaluasi independen yang terdiri dari para pakar transportasi dan teknologi sistem kendali otonom tiga perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan praktisi profesional di Indonesia.

Tim ini memastikan monitoring, evaluasi, dan kegiatan penilaian dilakukan secara objektif sesuai kebutuhan dan kesiapan ekosistem IKN. Evaluasi PoC berlangsung antara 10 September hingga 22 Oktober 2024.

Baca juga artikel terkait IKN atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Irfan Teguh Pribadi