tirto.id - Sidang isbat untuk menentukan awal puasa Ramadan 1439 Hijriah akan digelar pada Selasa 15 Mei, sore nanti setelah magrib. Sebelum sidang putusan, telah digelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) pada 95 titik yang tersebar di 32 provinsi di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi perkiraan cuaca untuk pengamatan hilal di sejumlah wilayah di Indonesia.
Untuk wilayah pengamatan di Sumatera, dilakukan di Padang, Pantai Pariaman, Bengkulu, Medan, sampai Lhoong. Hujan lokal pada sore hari diprediksi akan terjadi di Bengkulu dan Padang. Sementara, Pantai Pariaman dan Lhoong diperkirakan berawan. Di Medan, hujan sedang akan melanda wilayah itu pada sore hari.
Pemantauan hilal di Pulau Jawa, menurut catatan BMKG, tersebar di sejumlah lokasi seperti Pantai Anyer, Cikelet, Pantai Parangtritis, Pantai Ngeliyep, Tuban, Pantai Pedalen, dan Tanjung Pasir.
Di Pantai Anyer pada sore hari ini diprediksi mengalami hujan lokal, sedangkan Tanjung Pasir akan berawan. Sementara itu, cuaca cerah berawan akan terjadi di Pantai Parangtritis, Pantai Ngeliyep, Tuban, dan Pantai Pedalen saat pengamatan hilal. Sayangnya, Cikelet akan hujan sedang pada sore ini.
Di Kuta, Bali cuaca berawan akan terjadi pada sore ini ketika pemantauan hilal. Adapun hujan lokal akan melanda wilayah Mataram, NTB. Sementara pemantauan hilal di NTT yakni Waingapu dan Kupang cuaca sore ini diprediksi cerah berawan.
Pengamatan hilal untuk wilayah Kalimantan akan dilakukan di Balikpapan yang diperkirakan berawan pada sore ini.
Adapun untuk wilayah Sulawesi, pemantauan hilal digelar di beberapa wilayah seperti Donggala, Manado, dan Makassar. Donggala diprediksi cerah berawan sore hari ini. Sementara itu, Manado sayangnya akan mengalami cuaca dengan awan tebal dan hujan lokal akan melanda Makassar.
BMKG melanjutkan, untuk wilayah timur Indonesia seperti Ternate dan Ambon, cuaca sore ini diperkirakan berawan. Di Biak, Papua cuaca akan cerah berawan, sedangkan kondisi berawan akan menyelimuti wilayah Merauke.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan sidang sibat ini akan mendengar kesaksian sejumlah petugas yang memantau posisi hilal di lebih dari 90 titik di seluruh wilayah Indonesia.
"Ini untuk kita dengar laporannya, apakah sore nanti setelah magrib, ada yang berhasil melihat hilal atau tidak," kata dia seperti dikutip Antara.
Lukman mengatakan ada dua kemungkinan putusannya. Jika sore ini hilal terlihat, Selasa malam nanti sudah masuk bulan baru, yaitu bulan Ramadan.
"Artinya besok kita sudah mulai puasa, tapi kalau tidak ada satu pun yang berhasil melihat hilal, maka 1 Ramadan baru akan jatuh pada hari Kamis lusa," ujar Lukman.
Menag mengatakan untuk menentukan awal Ramadan baru bisa dipastikan setelah berakhirnya sidang isbat yang nanti akan disampaikan ke publik melalui media.
"Kita berupaya terus menerus, berikhtiar bagaimana umat Islam Indonesia itu mengawali puasa dan mengakhiri puasa dan berlebaran itu secara bersama-Sama. Mudah-mudahan ikhtiar ini dikabulkan oleh Allah SWT," kata Lukman.
Editor: Yuliana Ratnasari