tirto.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat Ahmad Rivai mengatakan bahwa telah menerima laporan terkait adanya tiga bangunan sekolah milik SMP Negeri 3 Sukaresmi yang ambruk karena pergerakan tanah. Hal tersebut berdampak pada proses kegiatan belajar mengajar yang harus dipindahkan.
Ahmad mengatakan bahwa pihaknya telah melihat secara langsung lokasi bencana termasuk tiga bangunan SMP Negeri 3 yang ambruk meliputi ruang guru, serta dua bangunan ruang kelas, Senin (13/11/2017).
Peristiwa ini kembali terjadi di Kampung Cipari, Desa Rawa Belut, Kecamatan Sukaresmi, yang selama ini memang masuk ke dalam catatan wilayah yang kerap mengalami pergerakan tanah. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga setempat, biasanya sebelum terjadi pergerakan tanah, diawali dengan hujan deras sejak siang hingga malam hari.
BPBD mengimbau warga yang berada di wilayah rawan pergerakan tanah itu agar waspada dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman apabila pergerakan tanah susulan terjadi dan terus meluas mengingat hingga saat ini curah hujan yang terjadi di Cianjur masih sangat tinggi.
"Untuk kemarin, dua kali pergerakan tanah yang terjadi malam dan menjelang tengah malam. Warga diminta waspada dengan berbagai potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi," kata Ahmad, sebagaimana dilansir Antara.
Dia juga mengimbau relawan untuk siaga 24 jam di lokasi rawan pergerakan tanah itu. Meskipun masih jauh dari perkampungan warga, relawan diminta untuk melaporkan setiap kejadian. Warga pun diimbau untuk mengungsi guna menghindari korban jiwa ketika pergerakan tanah meluas.
Pergerakan tanah juga sempat terjadi di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Cianjur, Jawa Barat, selama dua hari hingga menyebabkan delapan ratusan rumah rusak pada Minggu (1/10/2017).
Akibatnya, ratusan kepala keluarga mengungsi ke tempat yang dinilai aman karena pergerakan tanah terus meluas dan dapat mengancam keselamatan warga.
Kepala Desa Waringinsari Cecep Supriadi mengatakan pergerakan tanah menyebabkan lima rumah rata dengan tanah dan ratusan lainnya rusak berat, sedang dan ringan serta puluhan hektar lahan dalam kondisi rusak.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari