Menuju konten utama

Perbedaan Pembalut, Tampon, Menstrual Cup dan Cara Pakai

Perbedaan pembalut, tampon dan menstrual cup yang digunakan saat menstruasi. Perbedaannya mulai dari cara pakai, kelebihan dan kekurangan.

Perbedaan Pembalut, Tampon, Menstrual Cup dan Cara Pakai
pembalut dan tampon foto/shutterstock

tirto.id - Perempuan umumnya mengalami menstruasi setiap bulannya. Oleh karena itu, untuk menyerap darah menstruasi ini didibutuhkan produk menstruasi seperti pembalut, tampon, menstrual cup.

Ketiga produk menstruasi ini memiliki perbedaan terhadap pengertian dan cara menggunakannya. Berikut Perbedaan Pembalut, Tampon, Menstrual Cup Dan Cara Pakainya, Menurut Heathline dan laman FDA :

Pembalut

Pembalut atau disposable pads merupakan bantalan kapas empuk berbentuk persegi panjang dari bahan penyerap yang ditempel di pakaian dalam. Pembalut berfungsi untuk menampung darah menstruasi dan dibuat anti mikroba untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri.

Pembalut berbeda dengan popok (Untuk menyerap urin), meskipun bahan-bahan pembuatannya hampir sama. Pembalut juga digunakan bagi wanita yang mengalami masa nifas setelah melahirkan atau setelah melakukan operasi bedah pada vagina.

Cara Memakai Pembalut :

    • Cuci tangan sebelum memegang pembalut;
    • Pada salah satu sisi pembalut terdapat lem atau perekat. Bagian inilah yang ditempelkan pada celana dalam wanita di bagian tempat vagina berada;
    • Setelah mengganti pembalut atau selesai menggunakannya, bersihkan pembalut dan vagina. Jangan membersihkan vagina dengan sabun karena dapat memengaruhi pH vagina.
    • Setelah itu, lapisi pembalut bekas dengan bungkus plastik atau koran bekas saat membuang.
    • Cuci tangan setelah memegang pembalut.

Kelebihan pembalut diantaranya :

    • Lebih banyak pilihan untuk mengakomodasi perubahan dalam aliran dan aktivitas menstruasi anda.
    • Hampir tidak membawa risiko TTS.
    • Bisa memakainya semalaman.
    • Tidak perlu memasukkan apa pun ke dalam vagina.

Kekurangan pembalut :

    • Dapat bergeser saat beraktivitas.
      • Tidak bisa memakainya di thongs atau G-string.

    Pembalut harus rajin diganti minimal setelah 4 jam, atau jika haidnya sedang banyak meski kurang dari 4 jam.

    Tampon

    Tampon merupakan produk menstruasi seperti tabung untuk menyerap, dengan dimasukkan ke dalam vagina sehingga dapat menyerap cairan menstruasi sebelum mencapai pakaian dalam.

    Beberapa tampon dijual dengan tabung aplikator plastik atau karton. Tabung ini dirancang untuk membantu Anda memasukkan tampon ke dalam vagina. Semua tampon memiliki tali di salah satu ujungnya yang berfungsi sebagai alat untuk menarik tampon keluar dari vagina.

    Seperti halnya pembalut, tampon terdapat berbagai ukuran dan daya serap keseluruhan. Serta hindari tampon beraroma atau wewangian, karena dapat menyebabkan iritasi di dalam vagina.

    Cara Memakai Tampon :

      • Cuci tangan sebelum memasukan tampon ke dalam vagina.
      • Saat waktunya untuk memasukkan, dorong perlahan tampon ke dalam saluran vagina sampai hanya tali yang tertinggal di luar tubuh.
      • Jika tampon memiliki aplikator, pegang tabungnya dan tarik keluar dengan lembut. Tampon harus tetap berada di dalam vagina.
      • Saat akan melepas tampon, tarik talinya hingga tampon terlepas.

    Kelebihan tampon :

      • Ukurannya membuatnya cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam saku kecil atau di telapak tangan , jadi terasa nyaman.
      • Menyerap banyak di dalamnya.
      • Tidak akan terlihat.

      Kekurangan tampon :

        • Berisiko sindrom syok toksik (TTS). Ini adalah komplikasi yang jarang tetapi mengancam jiwa dari jenis infeksi bakteri tertentu.

      Pertimbangan pemakaian tampon :

        • Ikuti sesuai petunjuk produk.
        • Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan tampon. Ini akan membantu mengurangi penyebaran bakteri.
        • Tampon digunakan hanya saat sedang menstruasi. Tidak dimaksudkan untuk digunakan pada waktu lain atau untuk alasan lain.
        • Ganti tampon setiap 4 hingga 8 jam. Jangan pernah memakai satu tampon selama lebih dari 8 jam.
        • Gunakan tampon dengan daya serap terendah.
        • Hubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami rasa sakit, demam atau gejala tidak biasa lainnya. Jika mengalami ketidaknyamanan, rasa sakit, atau gejala tak terduga lainnya seperti keluarnya cairan yang tidak biasa saat mencoba memasukkan atau memakai tampon, atau memiliki reaksi alergi, hentikan penggunaan tampon dan hubungi penyedia kesehatan.

      Menstrual Cup

      Menstrual cup merupakan sebuat alat menstruasi yang berbentuk seperti cangkir fleksibel dan terbuat dari silikon atau karet ,serta dipakai ke dalam vagina untuk menampung darah menstruasi.

      Tidak semua menstrual cup bisa gunakan kembali, jadi pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan produk nya.

      Cara Memakai Menstrual Cups :

        • Cuci tangan secara menyeluruh.
        • Oleskan air atau pelumas berbasis air ke tepi pada menstrual cup.
        • Lipat kuat menstrual cup menjadi dua, pegang di satu tangan dengan tepi menghadap ke atas.
        • Masukkan , lalu rim ke atas ke dalam vagina seperti anda menggunakan tampon tanpa aplikator. Itu harus duduk beberapa inci di bawah leher rahim anda.
        • Setelah berada di dalam vagina, putarlah. Ini akan terbuka untuk membuat segel kedap udara yang menghentikan kebocoran.

      Jika tertarik menggunakan menstrual cup, perhatikan beberapa pertimbangan berikut ini dan bicarakan dengan dokter kandungan :

        • Usia
        • Panjang serviks
        • apakah memiliki aliran yang deras
        • Kekencangan dan kelenturan menstrual cup
        • Kapasitas menstrual cup
        • Kekuatan otot dasar panggul
        • Jika melahirkan secara normal

      Menstrual cup yang lebih kecil biasanya direkomendasikan untuk wanita di bawah 30 tahun yang belum melahirkan secara normal. Ukuran yang lebih besar sering direkomendasikan untuk wanita yang berusia di atas 30 tahun dan telah melahirkan secara normal.

      Baca juga artikel terkait PEMBALUT atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

      tirto.id - Kesehatan
      Kontributor: Olivia Rianjani
      Penulis: Olivia Rianjani
      Editor: Yantina Debora