Menuju konten utama

5 Perbedaan IPK dan IPS dalam Sistem Penilaian Kuliah

Perbedaan IPK dan IPS penting dipahami oleh mahasiswa agar tidak salah ketika melihat hasil belajarnya. Lalu, bagaimana cara menghitung IPS dan IPK?

5 Perbedaan IPK dan IPS dalam Sistem Penilaian Kuliah
ilustrasi IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dalam dunia perkuliahan, mahasiswa sering kali mendengar istilah IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dan IPS (Indeks Prestasi Semester). Meskipun berfungsi untuk menilai hasil akademik, istilah tersebut sering kali tertukar karena memiliki kemiripan.

Memahami perbedaan IPK dan IPS sangat penting bagi mahasiswa untuk mengevaluasi progres akademik mereka. Selain itu, keduanya juga sangat berarti bagi mahasiswa dalam merencanakan masa depan mereka setelah lulus.

IPK dan IPS biasanya diperlukan sebagai syarat alias kualifikasi saat mendaftar kerja. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan IPK dan IPS dalam kuliah. Lalu, lebih penting IPK atau iPS?

5 Perbedaan IPK dan IPS

"Apa perbedaan IPS dan IPK?" Pertanyaan ini umum dilontarkan oleh mahasiswa, terutama mahasiswa baru. Perbedaan IPK dan IPS dalam kuliah mencakup beberapa aspek penting. Berikut adalah penjelasan perbedaan IPK dan IPS:

1. Definisi

Dari segi definisi, bedanya IPS dan IPK cukup jelas. IPK adalah nilai rata-rata yang mencakup semua mata kuliah yang telah diambil oleh mahasiswa selama masa studi. Nilai ini mencerminkan keseluruhan prestasi akademik dan memberikan gambaran umum tentang kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan program studi.

Di sisi lain, IPS hanya menghitung rata-rata nilai dari mata kuliah yang diambil dalam satu semester tertentu. Dengan demikian, IPS memberikan gambaran tentang kinerja akademik mahasiswa dalam periode waktu yang lebih singkat.

2. Ruang lingkup

Salah satu perbedaan IPK dan IPS yang paling mencolok dapat dilihat dari ruang lingkupnya. IPK mencakup semua semester yang telah diambil, mulai dari semester pertama hingga terakhir. Artinya, semua mata kuliah yang diambil selama studi akan memengaruhi nilai IPK.

Sebaliknya, IPS hanya mencakup satu semester. Nilai tersebut hanya mencerminkan kinerja mahasiswa dalam periode waktu tertentu. IPS berguna bagi mahasiswa untuk mengevaluasi progres mereka secara berkala.

3. Penggunaan

Penggunaan IPK dan IPS juga berbeda. IPK sering digunakan sebagai indikator utama dalam berbagai situasi. Misalnya, dalam melamar pekerjaan atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Banyak perusahaan dan institusi pendidikan melihat IPK sebagai parameter penilaian kualitas seorang calon mahasiswa atau karyawan.

Sementara itu, IPS lebih sering digunakan untuk evaluasi internal di dalam institusi pendidikan. Dengan mengetahui nilai IPS, mahasiswa dapat memahami sejauh mana perkembangan mereka dalam satu semester.

4. Frekuensi pembaruan

Bedanya IPS dan IPK selanjutnya bisa dilihat dalam hal frekuensi. Nilai IPK diperbarui setiap kali mahasiswa menyelesaikan semester dan semua nilai mata kuliah yang diambil dihitung. IPK pun jadi nilai yang stabil dan dapat diandalkan untuk menunjukkan hasil akademik secara keseluruhan.

Di sisi lain, IPS diperbarui setiap semester, setelah mahasiswa menyelesaikan semua mata kuliah dalam semester tersebut. IPS pun lebih dinamis dan dapat berubah lebih sering, tergantung hasil belajar mahasiswa di setiap semester.

5. Dampak terhadap status mahasiswa

Dampak dari IPK dan IPS terhadap status mahasiswa relatif bervariasi. IPK dapat memengaruhi berbagai aspek, seperti kelulusan, kesempatan mendapatkan beasiswa, dan penerimaan di program pascasarjana.

Sementara itu, IPS lebih berpengaruh pada status akademik. Misalnya, berkaitan dengan pemenuhan syarat mahasiswa melanjutkan studi di semester berikutnya. IPS yang rendah dapat mengakibatkan mahasiswa mendapatkan peringatan akademik.

Cara Perhitungan IPK dan IPS

Setelah memahami perbedaan IPK dan IPS, penting juga untuk mengetahui cara menghitungnya. Cara menghitung IPS dan IPK sedikit mirip.

Berikut adalah cara menghitung IPS dan IPK, termasuk cara menghitung IPK akhir untuk wisuda:

1. Cara Menghitung IPK

IPK dihitung dengan menjumlahkan nilai (dalam bentuk angka) dari semua mata kuliah yang diambil, dikalikan dengan SKS (Satuan Kredit Semester) masing-masing mata kuliah. Hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan total SKS yang diambil.

IPK = (Jumlah (Nilai Mata Kuliah × SKS)) ÷ Total SKS

Misalnya, jika seorang mahasiswa mengambil 5 mata kuliah dengan nilai dan SKS sebagai berikut:

  • Mata Kuliah A: Nilai 3.5, SKS 3
  • Mata Kuliah B: Nilai 4.0, SKS 3
  • Mata Kuliah C: Nilai 2.7, SKS 2
  • Mata Kuliah D: Nilai 3.8, SKS 4
  • Mata Kuliah E: Nilai 3.0, SKS 2
Maka, total nilainya adalah:

(3.5 × 3) + (4.0 × 3) + (2.7 × 2) + (3.8 × 4) + (3.0 × 2) = 10.5 + 12.0 + 5.4 + 15.2 + 6.0 = 49.1

Total SKS adalah 3 + 3 + 2 + 4 + 2 = 14. Maka, IPK adalah:

IPK = 49.1 ÷ 14 ≈ 3.50

2. Cara Menghitung IPS

IPS dihitung dengan cara yang mirip, tetapi hanya untuk mata kuliah yang diambil dalam satu semester tertentu. Berikut ini adalah cara menghitung IP Semester:

IPS = (Jumlah (Nilai Mata Kuliah dalam Semester × SKS)) ÷ Total SKS Semester Tersebut

Sebagai contoh, jika seorang mahasiswa hanya mengambil 4 mata kuliah dalam satu semester dengan nilai dan SKS sebagai berikut:

  • Mata Kuliah X: Nilai 3.2, SKS 3
  • Mata Kuliah Y: Nilai 3.9, SKS 2
  • Mata Kuliah Z: Nilai 3.5, SKS 3
  • Mata Kuliah W: Nilai 2.8, SKS 2
Total nilai semester tersebut adalah:

(3.2 × 3) + (3.9 × 2) + (3.5 × 3) + (2.8 × 2) = 9.6 + 7.8 + 10.5 + 5.6 = 33.5

Total SKS adalah 3 + 2 + 3 + 2 = 10. Maka, IPS adalah:

IPS = 33.5 ÷ 10 = 3.35

Baca juga artikel terkait KULIAH atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Fadli Nasrudin