Menuju konten utama

Perbandingan Mobil Cina VS Korsel di GIIAS 2018

Wuling Motors dan Dongfeng Sokonindo (DFSK) dari Cina beradu dengan Hyundai di pameran GIIAS 2018.

Perbandingan Mobil Cina VS Korsel di GIIAS 2018
Wuling Motors (Wuling) menampilkan satu unit Confero S edisi istimewa pada GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 yang diselenggarakan pada 2-12 Agustus 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Minggu (5/8/2018). FOTO/Wuling Motors

tirto.id - Eksibisi Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 menjadi "duel" antara Cina vs Korea Selatan dalam memperebutkan pasar otomotif di Indonesia.

Dua merek mobil asal Cina, Wuling Motors dan Dongfeng Sokonindo (DFSK) beradu dengan Hyundai yang menjadi perwakilan tunggal brand otomotif Korea Selatan.

Wuling Motors membawa empat varian mobilnya sekaligus ke GIIAS 2018. Ada model multi purpose vehicle (MPV) Wuling Confero dan Cortez yang sudah dipasarkan, plus mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) Wuling Baojun 530 dan kendaraan listrik Wuling E100.

Wuling Baojun 530

Penampilan perdana Wuling Baojun 530 untuk kali pertama di Indonesia mengisyaratkan Wuling Motors akan memperluas segmentasi produknya. Jika nantinya diproduksi untuk Indonesia, Baojun 530 akan meramaikan persaingan di level medium MPV. Bentuk kosep Baojun 530 hanya memiliki dua baris bangku yang bisa memuat lima penumpang dewasa, tapi tidak menutup kemungkinan Wuling Motors memproduksi Baojun 530 versi tujuh penumpang agar bisa berkompetisi dengan Honda CR-V Turbo, Hyundai Santa Fe, dan rival serumpun DFSK Glory 580.

Wuling Motors juga menyiapkan Wuling Confero S edisi spesial anniversary—peringatan satu tahun peluncuran Confero di Indonesia. Bukan hanya dipajang, mobil yang diberikan beragam aksesori eksterior, seperti body kit dan substitusi pelek OZ Ultralegerra itu dijadikan hadiah utama dalam program undian buat pembeli mobil Wuling di GIIAS 2018.

Sementara itu, DFSK juga memanfaatkan eksibisi otomotif yang berlangsung pada 2-12 Agustus 2018 itu buat memperkenalkan produk SUV DFSK Glory 580. Di bagian depan booth, DFSK memamerkan satu unit Glory 580 yang sudah dimodifikasi bergaya mobil petualang.

PT Sokonindo Automobile sebagai agen pemegang merek (APM) DFSK memberikan kesempatan kepada pengunjung GIIAS 2018 buat menjajal Glory 580 di area test drive. Tidak ketinggalan program penjualan berupa DP mulai Rp30 jutaan diberikan khusus selama GIIAS 2018.

Hyundai Andalkan All New Hyuandai H-1

Di lain sisi, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) tidak terlalu jor-joran dalam berpartisipasi di GIIAS 2018. Tidak ada ikon yang istimewa di booth Hyundai. Konsepnya sederhana, sebatas ruang pamer produk, di antaranya All New Hyundai H-1, All New Santa Fe, Tucson, dan i20. Selain itu HMI memberikan promo penjualan berupa uang muka nol persen dan tenor cicilan sampai 83 bulan salaam GIIAS 2018.

Presiden Komisaris PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Jongkie D. Sugiarto mengungkap, aktivitas bisnis Hyundai di Indonesia kurang maksimal karena minimnya nilai investasi yang dicurahkan. Harga mobil-mobil Hyundai cenderung tinggi karena mayoritas masih diimpor dari Korea Selatan dan India, hanya H-1 yang diproduksi di Indonesia. Hyundai Motor Corporation belum juga mau berinvestasi besar-besaran seperti Wuling dan DFSK.

“50 persen penjualan di Indonesia mobil penumpang 4x2. Mpv kita (Hyundai) adanya yang gede, yang kecilan (Low MPV) enggak ada, LCGC enggak ada. (Angka penjualan Hyundai) terbentur pada itu,” Kata Jongkie.

“Maka dari itu datang kemari, investasi di sini bikin produk untuk pasar Indonesia dan ekspor supaya efisien. Mereka (Hyundai Motor Corporation) masih melakukan studi. Saya katakan contoh DFSK dan Wuling inves gede-gedean di Indonesia, mereka lihat pasar Indonesia 260 juta rakyatnya sangat berpotensial.” ungkap dia.

Baca juga artikel terkait GIIAS 2018 atau tulisan lainnya

tirto.id - Otomotif
Reporter: Yudistira Perdana Imandiar
Editor: Agung DH