tirto.id - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengaku bakal memanggil para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait rendahnya penyerapan anggaran APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2018 sampai dengan saat ini.
“Senin nanti mau saya genjot, mau saya tanya satu per satu kenapanya,” kata Saefullah saat ditemui di kantornya, Jakarta pada Jumat (28/9/2018).
Lebih lanjut, Saefullah mengungkapkan dirinya bakal mulai berfokus untuk meningkatkan kinerja SKPD dalam menyerap anggaran karena pembahasan APBD-P 2018 di DPRD DKI Jakarta telah selesai. Ia berharap masalah penyerapan anggaran yang rendah bisa segera diselesaikan.
“Nanti kami lihat ada masalah apa, sehingga [penyerapan anggarannya] nggak bisa jalan,” ujar Saefullah.
Sampai dengan akhir Juni 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang baru merealisasikan belanja daerah sebesar Rp20,29 triliun. Dengan demikian, capaian tersebut baru memenuhi 28,52 persen dari target yang direncanakan untuk tahun ini, yakni Rp71,16 triliun.
Angka sebesar Rp20,29 triliun itu terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp12,25 triliun dan belanja langsung sebesar Rp8,04 triliun. Secara persentase, capaian belanja tidak langsung baru 39,54 persen dari target yang direncanakan yakni Rp30,99 triliun, sedangkan capaian belanja langsung setara dengan 20,01 persen dari perencanaan yang ditargetkan sebesar Rp40,17 triliun.
Sebelumnya Saefullah beralasan penyerapan anggaran yang masih di bawah 50 persen itu karena adanya sejumlah proyek pembangunan fisik yang belum dibayarkan.
“Proyek pembangunan fisik kan memang dibayarkan nanti pada Desember [2018]. Batas akhirnya 20 Desember, bisa sampai 30 Desember juga,” ungkap Saefullah pada Rabu (26/9/2018) lalu.
Meski demikian, Saefullah menargetkan pemerintah provinsi dapat menyerap anggaran hingga ke angka 87 persen sampai dengan akhir 2018.
“Kita berharap lebih baik, tahun kemarin kan [penyerapannya] sudah 85 persen,” ujar Saefullah.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yantina Debora