Menuju konten utama

Penyebab Wabah Pneumonia di China, Apa Obatnya, & Bisa Sembuh?

Apa penyebab wabah pneumonia di China, ada obatnya atau tidak, dan apakah bisa sembuh?

Penyebab Wabah Pneumonia di China, Apa Obatnya, & Bisa Sembuh?
Ilustrasi Anak Opname. foto/IStockphoto

tirto.id - Kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di China dikhawatirkan menjadi pandemi baru setelah COVID-19. Lalu, apa penyebab pneumonia anak dan apakah bisa disembuhkan?

Kasus pneumonia anak di China disebut misterius karena awalnya belum diketahui penyebabnya. Namun, belakangan ini otoritas China telah mengidentifikasi penyebab dari penyakit tersebut.

Hal ini dikonfirmasi oleh dokter spesialis anak dari RS Bethesda Yogyakarta, dr. Devie Kristiani. Melalui akun Instagram resminya, beliau menegaskan bahwa tidak ada kuman (bakteri/virus) baru yang menyebabkan pneumonia anak di China.

“Sementara ini, otoritas kesehatan di Cina tidak menemukan adanya kuman baru yang berpotensi wabah seperti halnya COVID-19,” katanya.

Sementara itu, penyebab terjadinya lonjakan kasus pneumonia anak di China kemungkinan karena saat ini negara tersebut sedang mengalami musim dingin. Saat cuaca dingin, virus lebih mudah menyebar, sedangkan sistem kekebalan tubuh juga cenderung menurun sehingga mudah terkena penyakit, termasuk infeksi bakteri dan virus yang menyebabkan pneumonia.

Sebagai informasi, pneumonia adalah peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan paru-paru membengkak (meradang) dan dipenuhi oleh cairan atau nanah.

Pneumonia bisa menyerang siapa saja, tapi anak-anak dan orang lanjut usia lebih rentan terkena penyakit ini. Menurut lamanCleveland Clinic, pneumonia dapat menimbulkan gejala berupa:

  • Demam tinggi
  • Batuk berdahak
  • Tubuh lemas (kelelahan)
  • Nafas dan detak jantung cepat
  • Sesak nafas
  • Menggigil atau keringat dingin
  • Nyeri di bagian dada dan perut
  • Hilang nafsu makan
  • Kulit, bibir, dan kuku menjadi kebiruan
  • Kebingungan atau mental terganggu

Penyebab Maraknya Pneumonia Anak di China

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai jenis kuman, baik itu bakteri, virus, maupun jamur. Salah satu jenis bakteri yang paling umum menyebabkan pneumonia adalahStreptococcus pneumoniae atau pneumococcus.

Selain bakteri, virus influenza dan COVID-19 juga bisa menyebabkan pneumonia. Lalu, bagaimana dengan kasus pneumonia di China?

Pada 13 November 2023, Komisi Kesehatan Nasional China telah melapor pada WHO bahwa kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di China ternyata tidak disebabkan oleh kuman baru.

Tidak seperti saat pandemi COVID-19 yang memang melibatkan virus jenis baru, pneumonia anak di China diakibatkan adanya infeksi oleh kuman yang sudah lama diketahui.

Adapun jenis kuman penyebab pneumonia anak di China adalah:

1. Virus influenza

Jenis virus RNA yang dapat menyebabkan pneumonia pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia.

Gejala: demam, menggigil, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, dan kelelahan.

2. Mycoplasma pneumoniae

Bakteri ini menyerang saluran pernafasan anak dan ditularkan oleh orang yang sakit melalui droplet saluran napas ketika batuk atau bersin.

Gejala: demam, bersin, pilek, nyeri kepala, hidung tersumbat, mata berair, muntah, diare, batuk, dan kadang bisa menyebabkan sesak napas (pneumonia).

3. Respiratory Syncytial Virus (RSV)

Jenis virus yang dapat menyerang saluran nafas dan bisa sangat berbahaya pada bayi dan anak. Virus ini dapat ditularkan melalui bersin, batu, atau kontak dekat seperti mencium bayi yang terinfeksi RSV.

Gejala: demam, batuk, pilek, sesak napas

Cara Mengobati dan Mencegah Pneumonia pada Anak

Pneumonia termasuk penyakit yang dapat disembuhkan. Meski demikian, sangat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi sebagai langkah pencegahan.

Menurut dr. Devie Kristiani, berikut terapi pengobatan dan pencegahan pneumonia berdasarkan penyebabnya:

1. Virus influenza

Secara umum, infeksi virus influenza bisa diatasi dengan obat-obatan. Untuk mencegah terjadinya pneumonia, dianjurkan melakukan imunisasi dengan vaksin influenza setiap tahun.

Saat ini ada banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksin influenza, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Harga vaksin influenza berkisar antara Rp400.000 - Rp600.000.

2. Mycoplasma pneumoniae

Sebagian besar infeksi yang disebabkan bakteri ini dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika terjadi gejala pneumonia seperti sesak napas, dokter umumnya akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasinya. Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi Mycoplasma pneumoniae.

3. Respiratory Syncytial Virus (RSV)

Tidak ada terapi spesifik untuk mengobati infeksi RSV. Orang tua yang terkena infeksi RSV disarankan minum yang cukup, minum obat paracetamol jika demam, dan waspadai gejala sesak napas.

Sebagai langkah pencegahan, saat ini ada vaksin RSV yang diperuntukkan bagi orang lanjut usia dan ibu hamil. Sementara untuk bayi yang berisiko terkena infeksi RSV akan diberikan antibodi anti RSV, tapi pemberian antibodi ini juga belum tersedia di Indonesia.

Mengingat saat ini belum ada vaksinasi untuk jenis kuman tertentu, masyarakat diimbau untuk melakukan langkah pencegahan secara menyeluruh. Mulai dari menerapkan perilaku hidup sehat, menghindari polusi udara, serta menghindari kontak dengan orang yang batuk dan pilek.

Baca juga artikel terkait WABAH PNEUMONIA DI CHINA 2023 atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari