tirto.id - Kaki kram saat tidur merupakan masalah yang sering dialami banyak orang. Ada beberapa faktor penyebab kaki kram saat tidur mulai dari kelelahan hingga dehidrasi.
Kondisi kaki kram saat tidur tentu dapat mengganggu waktu istirahat. Kabar baiknya, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kaki kram saat tidur untuk mendukung waktu tidur yang berkualitas.
Kram kaki sendiri adalah kontraksi otot yang menyebabkan rasa sakit luar biasa pada kaki selama beberapa detik atau menit. Dikutip dari Mayo Clinic kram sebetulnya bisa terjadi pada bagian tubuh lain seperti tangan, lengan, atau paha.
Namun, kram kaki adalah kasus yang paling umum terjadi di malam hari saat tidur. Penderita biasanya akan merasa kaki, khususnya bagian betis seperti dililit tali kencang atau ditarik.
Sensasi menyakitkan bisa lebih buruk ketika kaki maupun anggota tubuh lainnya digerakkan.
Kram kaki saat tidur bisa meninggalkan nyeri selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari setelah kram. Hal ini menyebabkan kram kaki tidak hanya mengganggu waktu tidur tetapi juga aktivitas sehari-hari.
Penyebab Kram Kaki Saat Tidur
Ada banyak penyebab yang bisa memicu kondisi kram kaki saat tidur. Menurut Sleep Foundation, berikut ini beberapa penyebab umum kram kaki saat tidur:
- Konsumsi obat-obatan seperti diuretik, steroid, dan antidepresan yang dapat memicu kram;
- Ibu hamil yang kekurangan magnesium;
- Dehidrasi atau kekurangan air;
- Aktivitas fisik di siang hari yang terlalu berat, seperti berjalan dan berdiri terlalu lama, menaiki tangga, menari, atau membawa barang-barang berat;
- Olahraga intens seperti angkat beban, lari, lompat, dan sebagainya;
- Konsumsi alkohol;
- Penggunaan sepatu hak tinggi dalam waktu lama;
- Memiliki penyakit yang dapat memicu kram, seperti hipertensi, neuropati perifer, diabetes tipe 1, diabetes 2, hipotiroidisme, stenosis tulang, dan lainnya.
Cara Mengatasi Kram Kaki Saat Tidur
Kram saat tidur bisa menjadi kondisi yang menyakitkan. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang sering mengalami kram kaki saat tidur perlu mengetahui beberapa cara untuk mengatasinya.
Dikutip dari Celveland Clinic, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan apabila mengalami kram saat tidur:
1. Lakukan peregangan
Cara yang paling direkomendasikan untuk mengatasi kram kaki saat tidur adalah melakukan peregangan. Ketika terjadi kram, luruskan kaki lalu tekuk kaki. Kemudian, tarik jari-jari kaki ke arah tulang kering agar otot menjadi regang.
Penderita dapat menggunakan handuk atau kain selimut tipis untuk membantu meregangkan kaki yang kram.
2. Bangun dan berdiri
Beberapa orang mungkin takut untuk bangun dan berdiri ketika mengalami kram kaki saat tidur. Padahal, bangn dan berdiri efektif membantu menghilangkan rasa nyeri saat terjadi kram.
Hal ini karena ketika berdiri otot-otot kaki yang tadinya berkontraksi bisa diregangkan. Oleh karena itu, ketika terjadi kram langsung bangun dari tempat tidur lalu berdiri dengan kedua kaki.
Gunakan kaki untuk berjalan selama beberapa menit atau hingga kram mereda.
3. Pijat bagian yang kram
Kram kaki saat tidur juga bisa diatasi dengan cara memijat bagian kaki yang kram. Pijatan ini bisa dilakukan dengan tangan atau bantuan alat pemijat seperti roller atau penepuk bahu.
4. Kompres panas atau dingin
Seperti yang disebutkan sebelumnya, nyeri akibat kram bisa bertahan selama beberapa jam bahkan beberapa hari. Kondisi ini bisa diatasi dengan mengompres bagian yang nyeri dengan kompres panas atau dingin.
Kompres panas bisa diperoleh melalui handuk hangat, bantal pemanas, atau mandi air panas. Sementara kompres dingin bisa menggunakan kantong es hingga handuk dingin.
5. Sangga kaki ke atas
Cara lainnya yang bisa dicoba untuk mengatasi kram kaki saat tidur adalah dengan menyangga kaki yang kram ke atas.
Ini bisa dilakukan dengan mengangkat dua kaki sembari berbaring di atas kasur. Kemudian angkat pinggang beberapa kali hingga kaki meregang. Lakukan hingga kram mereda.
6. Konsumsi pereda nyeri
Apabila kram kaki tidak kunjung hilang, konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen dapat membantu. Namun, obat ini tidak bisa digunakan oleh ibu hamil atau orang yang memiliki penyakit penyerta tertentu.
Bagi ibu hamil atau orang dengan penyakit tertentu, pastikan untuk bertanya kepada dokter sebelum mengonsumsi obat pereda nyeri apapun.
Editor: Yantina Debora