tirto.id - Ketika perempuan mengalami kehamilan tubuh mereka akan mulai beradaptasi dengan bentuk badan, biokimia hingga fisiologi. Pada masa inilah keluhan gastroin testinal akan mulai dirasakan seperti muntah, penyakit refluks gastroesofa-geal, dan juga konstipasi. Saat proses kehamilan, sekresi asam lambung akan meningkat dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti maag.
Penyebab Maag pada Ibu Hamil
Dilansir dari bebeclub.co.id, menurut studi di pusat medis Universitas Louisiana pada 1999 diketahui bahwa wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi bakteri Helicobacter pylori daripada wanita yang tidak hamil.
H. pylori, dan beberapa bakteri lain dapat menyebabkan lambung iritasi sehingga menjadi maag. Alhasil, ibu menjadi sakit karena lambung iritasi. Untuk mencegah ibu terkena maag ada baiknya memilih makanan yang bersih dan tidak terlalu pedas atau terlalu asam agar tidak memicu penyakit maag.
Dilansir dari healthline.com, menurut penelitian 45 persen dari calon ibu mengalami sakit maag. Jika Anda mengalami sakit maag sebelum kehamilan, Anda dipastikan akan mengalaminya saat hamil. Selain maag, rasa mulas menyelimuti pada trimester kedua dan ketiga.
Secara umum penyebab maag pada ibu hamil ini disebabkan oleh 3 hal.
Pertama, hormon progesteron. Hormon ini disebut sebagai "hormon kehamilan" karena memelihara rahim dan bayi di dalamnya. Hal itu menjadi penyebab utama mulas yang berkaitan dengan kehamilan. Progresteron untuk melemaskan otot tegang yang menutup perut dari kerongkongan.
Saat makan atau minum, otot biasanya terbuka membiarkan isi masuk ke lambung sebelum menutup dengan kencang. Tingkat progesteron dapat melonjak selama kehamilan. Hal itu dapat membuat otot itu kendur, sehingga asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan bahkan ke tenggorokan.
Kedua, bayi yang tumbuh dalam rahim. Saat rahim terdapat bayi yang sedang tumbuh, rahim itu bersaing untuk mendapatkan ruang dengan beberapa organ Anda yang lain. Rahim yang semakin besar ditambah usia kandungan mencapai trimester akhir, dapat menekan perut. Dari situlah dapat menyebabkan asam lambung.
Ketiga, pencernaan melambat. Berkat progesteron, isi perut bertahan lebih lama dari biasanya. Saat pencernaan melambat dan perut tetap kenyang lebih lama, peluang mulas meningkat.
Cara Mengatasi Penyakit Maag Saat Kehamilan
Penyakit maag terjadi karena beberapa faktor, mulai dari infeksi bakteri hingga peradangan pada lambung. Cara mengatasinya tergantung kondisi kesehatan ibu. Beberapa cara mengatasi maag saat hamil dirangkum dari healthline.com dan bebeclub.co.id yaitu:
1. Atur makanan
Ketika hamil, disarankan untuk mengatur pola makan dengan baik. Hindari makanan yang bersifat asam dan pedas karena dapat memicu asam lambung naik. Hindari jeruk, tomat, bawang merah, bawang putih, kafein, cokelat, soda, dan makanan asam lainnya. Hindari juga makanan yang digoreng atau berlemak yang dapat memperlambat pencernaan.
2. Makanlah sering dalam porsi kecil
Makan dengan porsi kecil namun sering lebih baik daripada porsi besar. Ini membantu untuk menghindari perut yang berlebih dan membuatnya lebih cepat kosong.
3. Duduk tegak saat makan
Dengan duduk tegak saat makan, dapat mencerna makanan dengan baik.
4. Jangan makan dalam waktu tiga jam sebelum tidur
Memulai pencernaan sebelum Anda berbaring yang dapat memperlambat pengosongan perut karena malam hari akan membantu mengendalikan rasa mulas.
5. Jangan merokok
Bahan kimia dalam rokok menyebabkan katup yang membuat isi perut turun untuk rileks. Hal ini memungkinkan asam dan makanan yang tidak tercerna menjadi ke atas dan terjadi iritasi.
6. Tinggikan kepala Anda 6 hingga 9 inci saat tidur
Cara termudah untuk mencapai ini adalah dengan meletakkan bantal di bawah bahu Anda, mengangkat kepala tempat tidur Anda dengan balok yang diletakkan di bawah kaki tempat tidur, atau membeli bantal irisan khusus untuk ditempatkan di antara kasur dan pegas kotak. Tidur dengan bersandar adalah cara lain agar gravitasi bekerja untuk Anda.
7. Memakai pakaian longgar
Pakaian ketat tidak baik untuk ibu hamil terutama di derah perut dan pinggang karena dapat mengganggu proses pencernaan ibu hamil yang lebih lambat pada umumnya. Dengan pemakaian celana dalam ketat dapat menghambat pencernaan dan mengganggu mobilitas usus ibu hamil. Lebih baik memakai pakaian yang longgar agar lebih nyaman untuk tubuh.
8. Minum setelah makan
Setelah makan jangan lupakan untuk minum air putih. Minum setelah makan dapat membuat lingkar perut yang berlebih dan berlemak dapat luntur serta melancarkan pencernaan.
9. Cobalah akupunktur
Dalam sebuah studi tahun 2015, wanita hamil yang menjalani akupuntur dapat membuat badan terasa enak untuk tidur dan makan.
10. Jangan minum alkohol
Alkhohol dapat menyebabkan kondisi bayi melemah dari berat badan lahir rendah hingga kemampuan kognitif yang rendah. Alkhohol juga mampu melemaskan katup yang menjaga isi perut agar tetap di perut.
11. Bicaralah dengan dokter Anda tentang obat mulas
Obat Antasida menjadi cara terakhir untuk membantu menetralkan asam dan meredakan rasa sakit di perut. Menurut Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Universitas Wisconsin, antasida OTC yang mengandung kalsium karbonat (seperti Tums) aman digunakan. Ketika hamil, disarankan untuk mengubah gaya hidup agar tidak bergantung pada obat-obatan.
Jika mulas belum mereda dengan perubahan gaya hidup, dokter dapat memberi obat mulas seperti Tagamet dan Prilosec, yang umumnya dianggap aman selama kehamilan. Ibu hamil dapat menghentikan obat-obat yang dapat menyebabkan maag seperti ibuprofen dna aspirin.
Penulis: Zulfa Nur Widowati
Editor: Agung DH