Menuju konten utama

Penyebab Cuaca Dingin Hari Ini dan Benarkah Dieng Membeku?

Kenapa akhir akhir ini cuaca dingin, apakah ada fenomena cuaca dingin dan benarkah Dieng membeku?

Penyebab Cuaca Dingin Hari Ini dan Benarkah Dieng Membeku?
Embun beku yang muncul akibat penurunan suhu menyelimuti kompleks Candi Arjuna, di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2019). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.

tirto.id - Dieng menjadi salah satu trending topik di Twitter pada Selasa (26/7/2022) karena cuaca dingin hingga embun es yang terjadi di wilayah Dieng.

Tadi pagi, beberapa kawasan di Dieng seperti sekitaran komplek Candi Arjuna serta Setyaki tampak terlapisi embun es. Sehingga banyak warganet yang menyebut Dieng membeku lantaran suhu dingin yang terjadi di Dieng serta adanya embun es. Selain Dieng, beberapa wilayah di Indonesia juga mengalami cuaca dingin beberapa hari ini.

Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani saat dihubungi redaksi Tirto menjelaskan, fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan musim kemarau (Juli - September).

"Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT menuju periode puncak musim kemarau di Agustus. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timuran, yang berasal dari Benua Australia. Pada bulan Juli-Agustus, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin," ujarnya.

"Pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan terjadinya pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsun Australia yang bertiup menuju belahan bumi utara dan melewati wilayah Indonesia, kondisi ini turut memicu suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin terutama pada malam hari," tambahnya.

Selain itu, menurut Ida, fenomena lain yang dapat berpengaruh adalah berkurangnya tingkat perawanan di sekitar Jawa-Nusa Tenggara dapat turut memicu kondisi suhu lebih dingin terutama malam hari. Kondisi cuaca yang cerah (clear sky) di malam hari dapat menyebabkan radiasi yang dilepaskan ke atmosfer oleh bumi pada malam hari menjadi maksimal sehingga kondisi suhu di permukaan bumi akan terasa lebih dingin.

"Fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun, bahkan hal ini pula yang dapat menyebabkan di beberapa tempat seperti di Dieng dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es (embun upas)," ujarnya.

Sementara itu, menurutnya, suhu dingin dikatakan ekstrem saat mencapai 3 derajat lebih rendah dari rata-rata normalnya. Sebab, setiap daerah tentu juga memiliki nilai normal yang berbeda, maka ambang batas ekstrem setiap daerah juga berbeda beda.

Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu udara terendah sepekan terakhir, tercatat di Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur dengan suhu mencapai 10.2 derajat C, pada 24 Juli 2022.

"Ini paling dingin seminggu terakhir. Jadi suhu paling minimum yang tercatat dari stasiun BMKG di seluruh indonesia," pungkas Ida.

Baca juga artikel terkait DIENG MEMBEKU atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya