tirto.id - Penjualan kartu Jak Lingko yang dipakai untuk pengguna Transjakarta sudah 131.787. Ke depannya, Jak Lingko juga akan diintegrasi untuk pembayaran moda transportasi lainnya, seperti LRT dam MRT.
"Kalau kita lihat di bulan Agustus itu ada 9.503 kartu yang terjual perbulan. Bahkan di November itu sudah lebih dari tiga kali lipat, jadi sudah terjual 27.235 perbulan," kata Direktur Keuangan Transjakarta Welfizon Yuza saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
Yuza menyatakan, rata-rata penjualan kartu pembayaran Jak Lingko perbulannya mencapai 10.982, atau sekitar 353 setiap harinya.
Menurut Yuza, bentuk integrasi ini sebenarnya bukan hal yang baru. Sebelumnya, di masa pemerintahan Anies juga sempat diberlakukan Ok Otrip. Namun, Ok Otrip hanya menghubungkan antar-bis kecil. Sejak 28 Oktober 2018, Ok Otrip diubah menjadi Jak Lingko dengan cakupan yang lebih besar.
"Tadi disampaikan ada integrasi fisik, kemudian rute, dan kemudian pembayaran," kata Yuza.
Untuk penggunaan mikrotrans dalam kawasan Tanah Abang, pengguna tidak akan dipungut biaya karena sudah disubsidi pemerintah. Namun, pengemudi tetap mendapatkan bayaran Rp 3.800 untuk setiap kilometernya.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Alexander Haryanto