Menuju konten utama

Penjelasan BMKG Soal Fenomena Gerhana Matahari Cincin 26 Desember

Melalui akun media sosial Twitter resminya BMKG menjelaskan Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga cahaya tersebut tidak semuanya sampai ke Bumi.

Penjelasan BMKG Soal Fenomena Gerhana Matahari Cincin 26 Desember
Gerhana Matahari total membentuk efek cincin berlian dilihat melalui Clingmans Dome. terletak di ketinggian 2.025 meter di Taman Nasional Great Smoky Mountains, Tennessee, Amerika Serikat, Senin (21/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait fenomena Gerhana Matahari Cincin yang akan berjadi pada 26 Desember mendatang.

Melalui akun media sosial Twitter resminya BMKG menjelaskan Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga cahaya tersebut tidak semuanya sampai ke Bumi.

"Fenomena yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan ini terjadi pada saat fase bulan baru," tulis akun BMKG di Twitter.

Menurut BMKG Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan, merupakan peristiwa yang dapat diprediksi dengan tingkat akurasi tinggi.

Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat berada satu garis dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.

"Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya," ujar akun BMKG di Twitter.

Menurut BMKG beberapa wilayah yang akan terlewati jalur Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 mendatang ini di antaranya, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Srilangka, Samudra India, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Samudera Pasifik.

Gerhana Matahari Cincin ini menurut BMKG dapat diamati di sebagian wilayah Afrika bagian Timur, seluruh wilayah Asia, Samudra India, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik berupa Gerhana Matahari sebagian.

Sementara itu sesuai dengan data yang dirilis LAPAN, sejumlah daerah di Indonesia yang akan dilintasi oleh Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember 2019 adalah Provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur.

Berdasar perhitungan peneliti LAPAN, salah satu tempat terbaik untuk mengamati Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember 2019 adalah di kampung Bunsur, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Sedangkan Gerhana Matahari Sebagian dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia, jika cuaca sedang cerah.

Di Jakarta, misalnya, gerhana diprediksi terlihat 72 persen. Adapun waktu terbaik untuk mengamati fenomena ini, atau saat fase puncak Gerhana Matahari Cincin tersebut adalah pada pukul 12.15 WIB sampai 12.19 WIB, 25 Desember 2019.

Sebelum masuk fase puncak, akan terjadi tahap Gerhana Matahari Sebagian yang dimulai pada pukul 10.22 WIB. Sedangkan setelah fase puncak, juga akan muncul Gerhana Matahari sebagian yang berakhir pukul 14.13 WIB.

Baca juga artikel terkait GERHANA MATAHARI CINCIN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH