Menuju konten utama

Pengusaha Harap Pemerintah Tetapkan Status Endemi pada Maret Ini

Asosiasi pengusaha Indonesia menyambut baik rencana pemerintah mengubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi.

Pengusaha Harap Pemerintah Tetapkan Status Endemi pada Maret Ini
Suasana restoran di Justus Steak House di Jakarta, Kamis (4/11/2021). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Kadin Indonesia menyambut baik rencana pemerintah mengubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi dalam waktu dekat. Dengan perubahan status ini, diharapkan lebih menggairahkan dan mengembalikan berbagai aktivitas perekonomian secara perlahan ke arah normal sesungguhnya.

Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang mengharapkan, perubahan status endemi dapat ditetapkan pemerintah pada pertengahan Maret ini. Sehingga pelaku usaha dapat memanfaatkan momentum Ramadan dan Idul Fitri untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.

"Jika momentum bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini dapat dimanfaatkan secara maksimal maka akan berpotensi memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022," kata Sarman dalam pernyataan diterima Tirto, Senin (7/3/2021).

Dengan perubahan status menjadi endemi dipastikan akan mampu menggenjot konsumsi rumah tangga yang signifikan. Di samping itu ekonomi akan tumbuh dan perputaran uang akan meningkat dan mengalir dari kota ke daerah.

"Terlebih jika masyarakat diizinkan untuk mudik ke kampung halaman, akan lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah yang akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Jika ini menjadi kenyataan, maka pengusaha optimistis target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 yang dipatok pemerintah di kisaran 5,00 – 5,5 persen dapat tercapai.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, mengungkapkan bahwa status pandemi COVID-19 Indonesia berpotensi berubah menjadi endemi dalam jangka waktu 2 pekan ke depan.

"Dari 2 minggu lagi sudah mengarah ke endemi apabila angka COVID-19 tetap bisa dipertahankan melandai seperti saat ini," katanya saat dihubungi Tirto pada Senin (7/3/2022).

Dirinya menjelaskan bahwa besarnya kemungkinan transisi pandemi ke endemi berjalan lancar juga dilihat dari hasil pengamatan sejumlah daerah terutama di DKI Jakarta.

"Saat ini apabila melihat ke kondisi keterisian BOR rumah sakit di DKI Jakarta sudah berkurang dari 60 persen dan saat ini berada di angka 30 persen dan itu sudah baik sekali," jelasnya.

Meskipun saat ini ada temuan baru COVID-19 varian Omicron BA.2 sudah mulai ditemukan di Indonesia, Zubairi tidak terlalu mengkhawatirkan karena jumlahnya tidak terlalu banyak persebarannya di Indonesia.

"Saat ini catatan varian BA.2 masih 500 kasus persebarannya dan tidak terlalu berpengaruh," jelasnya.

Dirinya menekankan sebelum pengumuman endemi dilakukan, pemerintah kembali menggalakkan protokol kesehatan dan masyarakat kembali menaati aturan yang telah ditetapkan.

"Aturan protokol kesehatan harus tetap dilakukan, jangan sampai ada kerumunan dan kemacetan seperti Puncak Bogor kemarin, dan itu bisa menimbulkan klaster baru yang bisa menggagalkan upaya menuju endemi," jelasnya.

Dirinya berharap dengan proses transisi dari pandemi ke endemi masyarakat mulai bisa mendapat kelonggaran dalam aktivitas seperti tidak perlu karantina dalam bepergian hingga kebebasan untuk tidak melakukan PCR.

"Kalau kasus sudah turun dan kita menuju endemi mungkin aturan yang saat ini kita terapkan bisa dilonggarkan, seperti kebijakan mengenakan masker yang bisa dilepas bila ada di lokasi tertentu," ujarnya.

Baca juga artikel terkait STATUS ENDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri