tirto.id - Internet dan intranet memiliki perbedaan meski keduanya berjalan pada backbone internet.
Interconnected network atau lazim disebut internet menjadi sebuah kata yang lekat dengan kehidupan sekarang ini. Dengan internet, banyak orang dapat terhubung satu dengan yang lain di seluruh dunia secara mudah. Dari internet pula, pengaksesan berbagai macam informasi dan berbagai metode komunikasi dapat dilakukan secara cepat dan dalam waktu yang sebenarnya (real time).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan internet sebagai jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit. Sementara itu, dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas IX Kemdikbud disebutkan bahwa internet merupakan jaringan berjuta-juta komputer di seluruh dunia, dengan terhubung melalui protokol TCP/IP.
Internet dapat dikatakan perpustakaan digital raksasa sekarang ini. Pengguna dapat mencari aneka informasi baik gambar, tulisan, hingga multimedia. Bahkan, dengan internet proses belajar hingga perkuliahan bisa dilakukan secara daring.
Sejarah Internet
Menengok ke masa lalu, internet lahir tidak lepas dari kemunculan proyek ARPA (Advanced Research Project Agency). Ini adalah proyek jaringan komputer bentukan Departemen Pertahanan Amerika Serikat tahun 1969. Pada proyek ini dilakukan riset mengenai cara menghubungkan banyak komputer agar terbentuk jaringan organik yang kemudian disebut ARPANet.
Mengutip buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas IX (Kemdiknas 2010), para ahli menghubungkan sejumlah komputer berbasis UNIX dengan saluran telepon secara jarak jauh. Akhirnya komputer-komputer tersebut bisa saling terkoneksi dan berkomunikasi. Di samping itu dilakukan pula riset untuk membentuk jaringan, keandalan, dan seberapa besar data atau informasi yang bisa dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain.
Selanjutnya, dilakukan percobaan pembuatan jaringan pertama dengan mengoneksikan komputer di empat tempat yakni UCLA (University of California Los Angeles),UCSB (University of California Santa Barbara), University of Utah, dan SRI (Stanford Research Institute). Jaringan ini terus dikembangkan dan pada tahun 1972 telah terhubung lebih dari 20 komputer.
Sejak saat itu, ARPANet menjadi backbone internetworking. Jaringannya dipakai untuk institusi pendidikan, penelitian, industri, dan kontraktor terutama yang berkaitan dengan jaringan militer.
Dahulu, internet dengan kecepatan 56 kbps dianggap memadai. Namun sekarang, kecepatan seperti itu sangat lambat apalagi jika dituntut untuk mengirimkan atau menerima file yang berukuran besar. Akhirnya kecepatan internet semakin berkembang saat ini dengan ditemukannya teknologi nirkabel seperti WiFi, GPRS, EDGE, 3G, 4G, atau 5G.
Beda Internet dengan Intranet
Ada istilah yang mirip dengan internet, yaitu intranet. Sekali keduanya sama-sama berkutat mengenai jaringan komputer, tetapi ada perbedaan mendasar yang dimiliki masing-masing.
Merujuk pada KBBI, intranet diartikan jaringan komputer dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang hanya dapat digunakan oleh pengguna perusahaan atau organisasi tersebut. Pada intranet, jaringan komputer dibangun dengan mengadopsi teknologi internet.
Intranet dapat bekerja secara luas dan maksimal seperti internet. Hanya saja ada pembatasan privasi dan hak aksesnya. Seluruh aplikasi dan informasi pada intranet hanya untuk kalangan organisasi tertentu. Menurut Khoe Yao Tung (1997), intranet merupakan Local Area Network (LAN) atau jaringan komputer lokal yang memakai standar komunikasi dan segala fasilitas internet.
Pada umumnya, intranet juga akan terkoneksi internet yang membuatnya bisa melakukan pertukaran informasi dan data dengan jaringan intranet lain melalui backbone internet. Keuntungan sistem intranet bagi organisasi yaitu mudah dipelajari, diterapkan, dikembangkan, dan dikonfigurasi ulang.
Intranet merupakan pengembangan lebih maju dari LAN konvensional. Namun, intranet memerlukan keamanan jaringan yang kuat. Pasalnya, jaringan telekomunikasi yang digunakan bersifat umum dan tetap berisiko terhadap kemungkinan penyadapan hingga pembajakan data.
Dari sisi keamanan jaringan, LAN konvensional lebih unggul dari intranet. LAN konvensional memakai jaringan komunikasi terproteksi VPN (virtual private network).
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Ibnu Azis