Menuju konten utama

Pengertian APD Full Body Harness: Komponen, Kegunaan, Cara Rawat

Full body harness berguna untuk menjamin keselamatan pekerja. Berikut penjelasan lengkap tentang komponen, kegunaan, dan cara merawatnya.

Pengertian APD Full Body Harness: Komponen, Kegunaan, Cara Rawat
Ilustrasi Seorang Pekerja Konstruksi Menggunakan Body Harness. (FOTO/iStock)

tirto.id - Full body harness adalah alat pelindung diri (APD) yang dirancang untuk melindungi pekerja dari risiko jatuh saat bekerja di ketinggian. Alat ini berfungsi dengan mendistribusikan beban ubuh secara merata jika terjadi kecelakaan, mencegah cedera serius seperti trauma akibat hentakan saat jatuh.

Penggunaan full body harness sebagai alat pelindung diri sangat penting dalam industri yang melibatkan pekerjaan berisiko tinggi seperti konstruksi, perawatan gedung, dan sektor energi, termasuk pemeliharaan turbin angin atau pekerjaan di platform tinggi.

Tujuan utama penggunaan full body harness adalah untuk menjamin keselamatan pekerja dan mengurangi risiko jatuh, yang merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan fatal di tempat kerja. Dengan memasang harness yang benar dan menggunakan sistem penahan jatuh seperti lanyard dan anchor point, pekerja bisa fokus bekerja tanpa khawatir tentang keselamatan mereka.

Bagian-Bagian Utama Full Body Harness

1. Tali Bahu (Shoulder Straps)

Tali bahu adalah komponen penting yang mengelilingi bahu pengguna dan berfungsi untuk mendistribusikan beban secara merata ke seluruh tubuh saat terjadi jatuh. Tali ini membantu mencegah konsentrasi tekanan pada satu titik tertentu, sehingga mengurangi risiko cedera serius.

2. Tali Dada (Chest Straps)

Tali dada berfungsi untuk menjaga harness tetap berada pada posisi yang benar dan mencegah pergeseran atau terlepas saat digunakan. Biasanya, tali dada terhubung di depan melalui buckle yang mudah diatur agar pas dengan tubuh pengguna.

3. Tali Paha (Leg Straps)

Tali paha menahan bagian bawah tubuh saat terjadi kecelakaan. Dengan pemasangan yang tepat, tali ini memastikan posisi tubuh tetap tegak selama jatuh dan mencegah cedera pada bagian panggul dan kaki.

4. Tali Pinggang (Waist Belt)

Tali pinggang pada beberapa jenis harness berfungsi untuk menstabilkan posisi harness dan meningkatkan kenyamanan saat bekerja. Pada beberapa model, tali ini juga dapat digunakan sebagai titik tambahan untuk menempatkan alat kerja atau lanyard.

5. D-Ring

D-Ring adalah pengait logam berbentuk huruf D yang berfungsi sebagai titik penghubung antara harness dan sistem pengaman seperti tali atau lanyard. Biasanya terletak di bagian belakang (antara tulang belikat) atau depan, D-Ring harus selalu terhubung dengan titik jangkar untuk mencegah jatuh bebas.

6. Webbing

Webbing adalah struktur tali utama yang membentuk keseluruhan harness. Terbuat dari bahan kuat seperti nilon atau poliester, webbing dirancang untuk tahan terhadap tegangan tinggi dan gesekan, serta tidak mudah robek atau putus saat digunakan.

7. Adjuster Buckles

Pengunci atau adjuster buckles memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan ukuran dan ketegangan harness agar pas dengan tubuh. Pengaturan yang tepat memastikan kenyamanan dan keamanan, serta mengurangi risiko tergelincir saat bekerja.

Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Full Body Harness

Saat memilih full body harness, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor yang berkaitan dengan jenis pekerjaan dan kenyamanan pengguna.

  • Jenis Pekerjaan

Apakah pekerjaan yang dilakukan membutuhkan mobilitas tinggi atau ruang terbatas? Untuk pekerjaan seperti perawatan gedung atau pemanjatan, harness dengan D-Ring tambahan mungkin lebih cocok karena memberikan fleksibilitas dalam gerakan. Sementara itu, pekerjaan di ruang terbatas memerlukan harness dengan fitur yang lebih kompak dan mudah diatur.

  • Ukuran Tubuh Pengguna

Memastikan harness cocok dengan ukuran tubuh adalah hal yang krusial. Harness yang terlalu longgar atau terlalu ketat tidak hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pekerja karena tidak dapat menahan tubuh dengan benar saat terjadi jatuh.

Cara Merawat Full Body Harness

Agar full body harness tetap berfungsi dengan baik dan tahan lama, diperlukan perawatan rutin. Perawatan yang tepat juga memastikan bahwa harness selalu siap digunakan dan aman bagi pengguna.

  • Pembersihan dan Penyimpanan

Bersihkan harness dengan air sabun ringan dan lap kain lembut untuk menghilangkan kotoran atau debu. Hindari penggunaan bahan kimia keras yang dapat merusak webbing atau komponen logam. Setelah dibersihkan, simpan harness di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung untuk mencegah kerusakan pada tali dan bahan.

  • Pemeriksaan Rutin

Lakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan tidak ada bagian yang aus, robek, atau berkarat. Periksa webbing, tali, dan adjuster buckles untuk memastikan tidak ada kerusakan. Pastikan D-Ring dan komponen logam lainnya bebas dari karat atau retakan.

  • Penggantian Setelah Penggunaan Intensif

Jika harness telah digunakan secara intensif atau terlibat dalam insiden jatuh, segera gantikan dengan harness baru. Umumnya, harness juga memiliki masa pakai tertentu dan perlu diganti setelah jangka waktu tertentu, sesuai dengan rekomendasi pabrik.

Full body harness adalah alat pelindung diri yang sangat penting dalam pekerjaan di ketinggian untuk mencegah risiko jatuh dan cedera serius. Dengan komponen utama seperti tali bahu, tali dada, tali paha, dan D-Ring, harness memastikan tubuh pekerja tetap aman dan seimbang saat bekerja. Pemilihan harness yang tepat berdasarkan jenis pekerjaan dan ukuran tubuh pengguna sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatan.

Merawat harness secara berkala melalui pembersihan dan pemeriksaan juga sangat diperlukan agar alat ini selalu dalam kondisi baik dan siap digunakan. Dengan harness yang terawat dan sesuai, pekerja dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih aman dan efisien di ketinggian.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis