Menuju konten utama

Pengembangan Teknologi Energi Terkendala Administrasi

Menurut Arcandra Tahar, selama ini pengembangan teknologi di sektor energi masih terkendala administrasi.

Pengembangan Teknologi Energi Terkendala Administrasi
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kanan). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan, selama ini pengembangan teknologi di sektor energi masih terkendala administrasi. Ia menargetkan pada tahun 2017 persoalan tersebut dapat diatasi, salah satunya dengan cara mempermudah administrasi di sektor energi.

Menurut Arcandra, persoalan administrasi ini menjadi salah satu fokus pembenahan yang akan dilakukan kementeriannya.

“Birokrasi yang lebih simpel. Kami akan fokus bagaimana mencari teknologi, kami tidak lagi berkutat di administrasi, move on. Kalau bisa semua kami online-kan, interaksi antarmanusia kami kurangi,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (10/12/2016).

Pria yang juga pernah menjabat Menteri ESDM ini menjelaskan, Kementerian ESDM akan lebih fokus pada pengembangan teknologi dan dari sisi komersial untuk menekan harga energi.

"Iptek akan mendorong komersial. Kalau komersial turun, salah satunya di sektor migas harga gas akan turun dengan cara mencari teknologi yang pas," kata Arcandra.

Menurut Arcandra, pengembangan teknologi di sektor energi saat ini masih terkendala masalah administrasi. Ia juga menyayangkan pekerjaan Kementerian ESDM selama ini masih seputar membicarakan administrasi dan birokrasi terkait implementasi program kerja.

Selain persoalan teknologi, Arcandra juga mengemukakan target kerja lain Kementerian ESDM pada 2017 antara lain percepatan pengawasan program 35.000 megawatt, memulai program kelistrikan 12.500 desa, kontrol pemerintah terhadap lifting migas, dan implementasi penyederhanaan birokrasi di daerah.

"Kemudian kami harapkan pemda (dengan hak kelola migas) 10 persen, kami lakukan sinergi antara kontraktor kontrak kerja sama. Nanti proyek (sektor energi) di daerah akan dibantu daerah, karena punya 10 persen. Itu juga akan mengurangi dan mempercepat birokrasi yang ada di daerah," kata Arcandra.

Dengan begitu dia berharap pemerintah daerah bisa membantu proses bisnis terkait pembangunan infrastruktur atau eksploitasi energi yang ada di daerah.

Baca juga artikel terkait ADMINISTRASI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz