tirto.id - Peneliti telah menemukan cara untuk mencegah penyebaran dari percikan api di rumah yang terbakar.
Pencegahan itu bisa dilakukan dengan melengkapi loteng dengan sistem pemadam berdasarkan kabut air, yaitu tetesan air kecil yang berubah menjadi uap.
Penelitian yang dilakukan selama 11 tahun dari SINTEF NBL, Laboratorium Penelitian Kebakaran Norwegia, menjelaskan bahwa kabut air akan menjaga suhu di loteng agar api tidak merambat.
Para peneliti SINTEF membuktikan eksperimen mereka ke loteng semua rumah di blok bangunan di Kota Warisan Dunia Røros.
"Kami menemukan bahwa kabut air menjaga suhu di loteng cukup rendah untuk jangka waktu yang wajar, bahkan jauh di bawah 100 derajat celsius, dan ini mencegah api menembus atap. Ketika kebakaran terjadi di distrik padat rumah kayu yang penuh sesak, penting untuk bisa melakukan hal itu, karena ketika nyala api naik melalui atap kita bisa langsung mencegahnya dengan hujan kabur," kata manajer peneliti Anne Steen-Hansen dari Fire Research Laboratory di SINTEF.
Penyemprotan air adalah metode pemadaman yang relatif baru. Sejauh ini baru digunakan di kapal, anjungan lepas pantai dan bangunan industri.
Metode ini bekerja dengan hanya membasahi pusat api dengan sedikit tetesan air.
Dari proses ini, pergerakan api kemudian terhambat, yaitu karena penyerapan panas terjadi pada air, terutama ketika menguap, yang lalu mendinginkan api.
Pada saat yang sama, volume air meningkat secara dramatis karena berubah menjadi uap, menggantikan oksigen yang selama ini menjadi asupan bagi api yang menyebabkan kebakaran.
Menurut Steen-Hansen, sistem sprinkler tradisional juga dapat berkontribusi untuk memastikan api tidak menyebar ke daerah perumahan kayu kepadatan tinggi.
"Jika ada sistem sprinkler di rumah di mana kebakaran dimulai, kecil kemungkinan api akan menyebar. Jadi, di mana pun ada rumah kayu yang terdaftar, jelas merupakan ide bagus untuk memasang sistem sprinkler," kata Anne Steen -Hansen.
Apakah sistem pemadam kabut air itu cukup?
Steen-Hansen mengatakan, sistem pemadam kabut saja tidak cukup. Peringatakn dini akan terjadinya kebakaran juga penting, sehingga memungkinkan kita bisa memadamkan api dengan cepat.
Penting juga bahwa orang harus tahu cara mencegah kebakaran dari awal dan bagaimana memadamkan kebakaran kecil sendiri.
"Kita juga perlu mengembangkan sistem pemadam dengan harga terjangkau yang dapat diandalkan dan mudah dipasang,” jelas Steen-Hansen seperti dilansir Sciencedaily.
Ilmuwan api yang sangat berpengalaman menunjukkan bahwa masih ada celah dalam pengetahuan kita tentang bagaimana berbagai jenis tindakan keselamatan kebakaran bekerja di bawah kondisi yang berbeda, dan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini.
Editor: Yandri Daniel Damaledo