tirto.id -
Menurut sebuah penelitian ilmuwan di Anglia Ruskin University (ARU) di Inggris, terdapat gejala Covid-19 tambahan, yaitu sakit mata.
Sebagaimana ditulis dalam Research reveals how COVID-19 affects the eyesyang diterbitkan pada 8 Desember 2020, ini adalah studi pertama yang menyelidiki berbagai gejala mata yang mengindikasikan konjungtivitis dalam kaitannya dengan COVID-19.Konjungtivitis merupakan peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata.
Ketika pembuluh darah kecil di konjungtiva meradang, maka mereka lebih terlihat dan inilah yang menyebabkan bagian putih mata seserang tampak kemerahan atau merah jambu. Biasanya masalah ini ditandai mata merah disertai rasa gatal dan mata berair.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Ophthalmology itu menemukan, 16 persen partisipan yang terkena COVID-19 mengaku mengalami sakit mata. Sementara hanya 5 persen dari mereka yang pernah mengalami kondisi tersebut sebelum terdiagnosis COVID-19.
Temuan lainnya menunjukkan, dari 83 responden sekitar 81 persen melaporkan masalah mata dalam dua minggu setelah gejala COVID-19 lainnya dan 80 persen partisipan melaporkan mengalami masalah mata berlangsung kurang dari dua minggu.
Di sisi lain, sebanyak 18 persen orang melaporkan menderita fotofobia atau sensitivitas cahaya sebagai salah satu gejala mereka dan kondisi ini meningkat 5 persen dari keadaan sebelum terkena COVID-19.
Sebagaimana dilansir laman resmi Satgas Covid-19 dan WHO, berikut ini daftar gejala dan tanda-tanda infeksi virus corona (Covid-19).
Gejala Covid-19 paling umum:
- Demam
- Batuk kering
- Kelelahan
Gejala Covid-19 yang kurang umum:
- Rasa tidak nyaman dan nyeri
- Hidung tersumbat
- Nyeri tenggorokan
- Diare
- Konjungtivitis (mata merah)
- Sakit kepala
- Hilangnya indera perasa atau penciuman
- Ruam pada kulit
- Perubahan warna jari tangan atau jari kaki
Gejala Covid-19 level serius:
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
- Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak.
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH