tirto.id - Lei Jun, pendiri Xiaomi, menerima bonus senilai 962 juta dolar AS dari keuntungan bersih Xiaomi selama 2018. Bonus tersebut dianggap sebagai imbalan atas pengabdiannya dalam memajukan perusahaan teknologi yang berbasis di Cina itu.
Melansir South China Morning Post, Rabu (10/4/2019), Xiaomi menyatakan bahwa dalam berkas saham kelas B yang dimasukkan ke Pasar Saham Hong Kong menuliskan bahwa Lei Jun menerima bonus sebesar tersebut. Pada penutupan saham Selasa (9/4), nilai saham kelas B Xiaomi tersebut bernilai 956 juta dolar AS.
Pada 2018, Xiaomi menerima keuntungan bersih 1,3 miliar dolar AS dan saham Xiaomi tersebut masih di bawah tanggung jawab Lei Jun.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa ia menerima gaji lebih besar daripada keuntungan bersih perusahaan itu sendiri. Sehingga, Xiaomi dengan sengaja menunjukkan kepada publik bahwa jumlah keuntungan bersihnya sebagai respons atas tuduhan terhadap Lei Jun.
Bonus yang diterima Lei Jun adalah bentuk ungkapan terima kasih atas kerja kerasnya selama 8 tahun sebagai CEO. Presiden Xiaomi, Lin Bin menyebut bahwa bonus tersebut bukanlah hal aneh bagi sebuah perusahaan.
“Keputusan [pemberian] bonus ini disahkan oleh dewan tanpa sepengetahuan Lei Jun,” kata Lin. “Xiaomi bukan yang pertama memberikan hadiah kepada pendirinya sebelum IPO [penawaran saham perdana] dan bukan akan jadi yang terakhir,” ujarnya lagi.
Dalam berkas saham tersebut, disebutkan juga bahwa Lei Jun berjanji bahwa bonus tersebut akan ia donasikan seluruhnya setelah dipotong pajak.
Melansir BBC, Xiaomi yang bermarkas di Beijing, merupakan produsen smartphone terbesar keempat di dunia setelah Samsung, Apple, dan Huawei.
Selama 9 tahun berdiri, Xiaomi terus melakukan inovasi produk, salah satunya smartphone yang memiliki lipatan ganda. Perusahaan ini juga melebarkan sayapnya dengan memasarkan produk smartphone ke Inggris pada November 2018, dan juga produk elektronik lainnya, termasuk skuter elektrik dan "gelang" fitness-tracking.
Di pasar Cina sendiri, produk elektronik Xiaomi telah berkembang. Produk terbarunya adalah vacuum cleaner tanpa kabel, robot penyapu rumah, dan sepatu olahraga pintar dengan fitur tali otomatis.
Akan tetapi, Xiaomi tetap dikenal akan produk smartphone-nya. Flagship terkininya, Mi 9, menemui kendala karena produksinya berjalan lebih lambat dari permintaan pasar.
Pada saat itu, Lei Jun melaporkan bahwa ia akan terjun langsung ke pabrik dan menyelesaikan masalahnya sendiri jika permsalahan tidak segera membaik, seperti dilansir Gizchina.
Editor: Ibnu Azis