tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan mengingatkan agar warga Jakarta yang mudik tidak membawa pendatang baru, apalagi tanpa keahlian, saat kembali ke Jakarta.
"Penduduk Jakarta sudah padat, kalau warga Jakarta yang mudik membawa anggota keluarga akan menambah padat penduduk Jakarta," kata Djarot Saiful Hidayat, di Jakarta, Minggu.
Menurut Djarot, warga Jakarta yang membawa anggota keluarganya saat kembali ke Jakarta umumnya yang bekerja di sektor informal dan anggota keluarga yang dibawa umumnya tidak memiliki keahlian sehingga akan menambah beban Jakarta.
Jakarta sebagai ibukota negara, kata dia, tidak tertutup bagi pendatang baru, tapi pendatang baru yang memiliki keahlian sehingga dapat mencari pekerjaan yang layak.
Djarot menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat, usai Lebaran tahun 2015 ada sekitar 70.000 pendatang baru ke Jakarta.
"Itu yang tercatat oleh Pemda, yang tidak tercatat masih banyak lagi. Sebagian besar dari mereka tidak lulus SMA dan tidak memiliki keahlian," kata mantan Walikota Blitar itu.
Guna meminimalisasi pendatang baru di Jakarta, menurut dia, Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan program "Smart City" yang mencatat pendatang di setiap RT/RW di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Djarot menegaskan, seluruh RT/RT di DKI Jakarta diperintahkan untuk mencatat pendatang baru dan pendatang baru yang tidak memiliki keahlian atau keterampilan, akan dikembalikan ke daerah asalnya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari