tirto.id - Xiaomi belum lama ini mengumumkan hasil kinerja sepanjang kuartal ketiga 2018. Berkat sejumlah terobosan salah satunya ekspansi intens di luar Cina, pendapatan mereka tembus 50,846 miliar Yuan atau sekitar Rp106,7 triliun, naik 49,1 persen dari periode yang sama.
"Pada kuartal ketiga 2018, kami menemukan cara baru untuk mencapai terobosan signifikan. Strategi Xiaomi, seperti memperkuat kinerja pasar high-end, mempercepat pengembangan saluran ritel baru serta fokus pada pengembangan dan aplikasi AI," tulis CEO Xiaomi Lei Jun seperti dikutip dari laporan perusahaan, Rabu (21/11/2018).
Sementara untuk keuntungan bersih, Xiaomi mengantongi 2,481 miliar Yuan atau sekitar Rp 5,2 triliun. Adapun laba yang disesuaikan non-IFRS (Standar Pelaporan Keuangan Internasional) sebesar 2,885 miliar Yuan atau sekitar Rp 6,1 triliun, naik 17,3 persen dari tahun ke tahun.
Selain itu, pendapatan internasional Xiaomi diklaim tumbuh 112,7 dari periode yang sama. Menurut Canalys, pengapalan smartphone ke Eropa Barat meningkat 386 persen dari periode yang sama sekaligus peringkat keempat dalam hal pengiriman smartphone pada kuartal ketiga 2018.
Pengiriman smartphone ke India dan Indonesia masing-masing tumbuh 31 persen dan 337 persen, yang membuat Xiaomi mencapai posisi pangsa pasar nomor satu di India dan nomor dua di Indonesia. Selain itu, Xiaomi di peringkat lima besar pasar smartphone di 30 negara dalam hal pengiriman pada kuartal ketiga 2018.
Masih dari laporan tersebut, Xiaomi juga menyinggung soal strategi multi-merek yang menargetkan segmen pengguna berbeda. Strategi ini merujuk pada kehadiran sub-merek baru POCOPHONE, serta Black Shark yang menyasar pada gamer. Selain itu, Xiaomi juga telah mengambil alih bisnis smartphone Meitu sebagai bagian dari strategi ekspansi mereka.
"Pada tanggal 19 November 2018, Xiaomi dan Meitu, Inc. menandatangani perjanjian kerja sama strategis. Berdasarkan perjanjian tersebut, Xiaomi akan menerima lisensi global eksklusif 30 tahun dari smartphone bermerek Meitu termasuk produk perangkat keras pintar tertentu," tulis perusahaan.
Menurut The Verge, Meitu juga dikenal sebagai pengembang aplikasi selfie. Perusahaan berujar bahwa Xiaomi merupakan mitra sempurna untuk meningkatkan pertumbuhan mereka. Adapun Meitu telah menjual 3,5 juta handset dalam lima tahun bisnis perangkat kerasnya.
"Misi kami untuk menginspirasi lebih banyak orang dan direksi percaya bahwa kerjasama strategis ini akan mempercepat langkah kami dalam melaksanakan misi tersebut," kata Meitu dalam pernyataannya.