tirto.id - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta semua peserta Pemilu 2019 mengedepankan etika politik pada masa kampanye terbuka.
Dia mengingatkan, masa saat jadwal pencoblosan yang semakin dekat, yakni 20 hari lagi, membuat kampanye terbuka memiliki tingkat kerawanan tinggi.
“Semua pasangan calon dan peserta pemilu tentu ingin meraih kemenangan, tetapi hendaknya kemenangan itu diraih dengan cara-cara yang taat asas, edukatif, serta tetap menjunjung etika politik yang berkeadaban,” kata Bamsoet.
Dia menyatakan hal itu saat berpidato di Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2018-2019, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
Politikus Golkar tersebut menilai, meskipun persaingan di Pemilu 2019 berlangsung keras, semua tahapan jelang pemilihan berjalan aman dan damai.
Dia menambahkan pelaksanaan pencoblosan pada 17 April mendatang merupakan tantangan bagi demokrasi Indonesia.
Bamsoet berpendapat, jika pelaksanaan pemilihan presiden-wakil presiden dan anggota legislatif yang berlangsung serentak untuk pertama kalinya itu berjalan damai, demokrasi di Indonesia akan semakin matang.
“Bahkan dengan tingkat kemajemukan bangsa dan kerumitan pemilu yang luar biasa. Indonesia akan menjadi pendatang baru sebagai kampium demokrasi di dunia,” tuturnya.
Oleh karena itu, Bamsoet berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu benar-benar menjadi penyelenggara dan pengawas pemilihan yang profesional.
Dia juga meminta semua aparat TNI dan Polri bekerja maksimal memastikan kondisi aman dan damai hingga pemilu usai.
“Lebih dari pada itu, kantor-kantor pemerintah tidak boleh terganggu dan tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” ujar dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom