tirto.id - "Menang deui, menang deui" yel-yel itu terus menggema di arena cabang olahraga pencak silat. Untuk sementara waktu Indonesia menyapu bersih seluruh nomor emas yang dipertandingkan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Senin (27/8/2018).
Emas ketiga dipersembahkan pada nomor beregu seni putra yang dimainkan Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok. Poin ketiga pesilat ini jadi yang tertinggi dengan raihan 465 poin. Sedangkan pada urutan kedua ditempati Vietnam 450 poin dan Thailand 448 poin.
Ini adalah kemenangan secara beruntun dalam tiga nomor yang dipertandingkan pada final cabor silat hari ini. Sebelumnya Puspa Arumsari berhasil menyumbang emas pada nomor seni tunggal putri. Selang kemudian Yola Primadona Jampil dan Hendy juga memberi emas pada nomor seni ganda putra.
Emas ketiga dari nomor beregu seni putra ini membuat Indonesia naik ke peringkat 4 mengalahkan Iran dengan selisih satu emas. Situs web Asian Games 2018 mencatat, Indonesia sementara ini memperoleh 53 emas (15 emas, 13 perak, 25 perunggu).
Puncak perolehan medali masih dikuasai Cina dengan total 176 medali (78 emas, 60 perak, 38 perunggu), disusul Jepang dengan 124 medali (40 emas, 34 perak, 50 perunggu), Korea dengan 96 medali (28 emas, 31 perak, 37 perunggu), dan posisi kelima Iran dengan 41 medali (14 emas, 14 perak, 13 perunggu).
Hari ini setidaknya masih ada empat perebutan emas tersisa pada cabor pencak silat. Indonesia berpeluang besar merebut empat emas tersisa sebab seluruh atlet Indonesia akan bertanding pada babak final.
Mereka yang berkesempatan mendapat emas adalah Aji Bangkit Pamungkas pada nomor tarung putra 85-90 kilogram, Komang Harik Adi Putra pada nomor tarung putra 65-70 kilogram Iqbal Candra Pratama pada nomor tarung putra 60-65 kilogram dan Sarah Tria Monita pada nomor tarung putri 55-65 kilogram.
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Dipna Videlia Putsanra