tirto.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk memperpanjang pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 29 Mei 2020. Namun PSBB dilakukan secara proporsional sehingga daerah bisa menentukan parameter penanganan selama PSBB berlangsung.
"Kami juga mendapati kerawanan euforia dari Idulfitri, maka kami sepakat Gugus Tugas untuk melanjutkan PSBB provinsi sampai tanggal 29 Mei 2020," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (21/5/2020) pagi.
Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, menyebut angka penyebaran COVID-19 di Jawa Barat sudah menurun. Total penambahan kasus yang sebelumnya 40 kasus per hari pada akhir April 2020 turun menjadi 21 kasus per hari setelah PSBB provinsi diterapkan hingga hari ini.
Kemudian angka kematian menurun dari tujuh jiwa menjadi empat jiwa per hari. Sementara tingkat kesembuhan mencapai dua kali lipat. Kemudian, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan, dari sekitar 430 pasien menurun menjadi sekitar 270 pasien. Dengan demikian, indeks laju kasus dinilai sudah berada di bawah 1 apabila mengacu penghitungan Bappenas dan WHO.
Namun angka tersebut terancam kembali naik. Sebab pemerintah mencatat ada kenaikan lalu lintas hingga 40 persen per minggu ini. Ia mengatakan, "Ini mengindikasikan banyak warga yang tidak bisa menahan diri keluar rumah, dan rata-rata untuk berbelanja," kata Kang Emil.
"Karena ini tidak bisa ditahan, kerumunan tidak bisa ditahan, kami khawatir indeks angka 1 sebagai prestasi ini bisa bergeser di atas satu karena ada kasus-kasus baru di kerumunan menjelang lebaran," imbuhnya.
Ridwan Kamil pun sudah meminta TNI-Polri untuk turun ke lapangan untuk menggandakan pengamanan. Ia pun memperketat sejumlah titik jelang Idul Fitri demi mengantisipasi lonjakan pergerakan warga.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, pihaknya akan menguatkan keamanan di titik penyekatan.
"Kita akan memperketat check point untuk mencegah orang mudik, dan lain lain. Sehingga, apa yang kita lakukan selama PSBB bisa terjaga, dan apa yang diharapkan kita semua tidak terjadi peningkatan penularan," kata Nugroho.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jabar Rudy Sufahriadi menyatakan bahwa Polda Jabar akan gencar menyosialisasikan kepada masyarakat untuk berada di rumah apabila tidak memiliki kepentingan.
"Kami akan berupaya sosialisasi di tiap kabupaten/kota. Masing- masing Kapolres, Kasatlantas menyosialisasikan agar warga tidak keluar rumah. Jangan sampai grafik yang sudah baik jadi berubah," ucap Rudy.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri