tirto.id - Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) menyatakan lokasi ibu kota baru di Kalimantan harus mengarah ke kawasan Timur.
Direktur Eksekutif KPPOD, Robert Endy Jaweng mengatakan kriteria ini sangat menentukan jika pemerintah mau memastikan akan ada pemerataan dan dampak ekonomi bagi daerah sekitarnya.
“Kita dari sebelum otonomi dan sesudahnya gak berubah. Di Jawa di atas 40 persen terus share ekonominya dari nasional. Kita perlu pusat pertumbuhan baru. Dari ibu kota ini menyebarkan lagi ke Timur,” ucap Robert dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (24/8/2019).
Robert menjelaskan ibu kota baru memang selayaknya berada di Kalimantan Timur. Sebab presiden sendiri sudah mengunci bahwa Pulau Kalimantan akan menjadi sasaran pemindahan ibu kota.
Robert mengatakan pilihan letak ibu kota baru ke wilayah Timur memiliki keuntungan tersendiri. Ia mencontohkan Kalimantan Timur dekat dengan Sulawesi Selatan dan Barat. Di Sulawesi Selatan, kata Robert, ada Makassar yang menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi di Pulau Sulawesi.
“Kalau di sana berhadap dengan Sulawesi Selatan dan Barat. Ini penting untuk transportasi dan ekonomi. Saya setuju pemindahan harus ke Timur,” ucap Robert.
Di samping itu, wilayah Kaltim, menurut Robert, juga relatif sudah diisi oleh kota-kota yang sudah cukup berkembang. Baik dari sisi transportasi sampai koneksi ke sejumlah daerah sekitarnya tidak terlalu sulit.
Dibanding Kalimantan Tengah, kata Robert, posisi di Kaltim dekat laut dan infrastrukturnya sudah relatif tersedia sehingga tidak terlalu merepotkan.
“Jadi dari pertimbangan posisi di Kalimantan Timur jauh lebih baik dari berbagai provinsi di Kalimantan lainnya,” ucap Robert.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri