Menuju konten utama

Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan WNI

Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Maria Lumen Isletta mengatakan bahwa usaha pembebasan sepuluh WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf masih berlangsung.

Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan WNI
Foto salah satu korban sandera kelompok militan Abu Sayyaf . ANTARA FOTO/sahrul manda tikupadang/foc/16.

tirto.id - Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Maria Lumen Isletta mengatakan bahwa usaha pembebasan sepuluh WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf masih berlangsung.

Dubes Isletta membenarkan hal tersebut dan menyampaikan secara singkat di sela-sela acara Silaturahmi Kebudayaan di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri RI di Pejambon, Jakarta pada Kamis (7/4/2016).

"Masih berlangsung," ujarnya.

Ketika dikejar dengan pertanyaan lainnya, Dubes Isletta menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut dengan alasan keamanan sepuluh sandera WNI tersebut.

Sebelumnya, pada Sabtu (26/3/2016) pemilik kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf dan mengatakan jika kapal yang berbendera Indonesia tersebut telah di bajak.

Kamis (31/3/2016), Menlu Retno mengatakan dirinya telah membuka komunikasi dengan Menlu Malaysia untuk meminta kerja sama jika sewaktu-waktu diperlukan.

Kamis (7/4/2016), Pangkostrad Letjend TNI Edy Rahmayadi menyatakan, Indonesia masih menunggu isyarat Filipina untuk membebaskan sepuluh WNI.

Senin (5/4/2016) dalam pernyataan pers Menlu Retno Marsudi menyampaikan bahwa Kapal Tongkang Anand 12 yang dibajak oleh kelompok militan Abu Sayyaf telah ditemukan di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia.

Menurut Menlu Retno, Kapal Anand 12 ditemukan dalam kondisi utuh dan sudah ditarik ke Pelabuhan Lahad Datu untuk pemeriksaan forensik yang membutuhkan waktu sekitar tujuh hingga sepuluh hari.

Menlu menekankan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membebaskan kesepuluh WNI dengan acuan utama keselamatan mereka. (ANT)

Baca juga artikel terkait ABU SAYYAF atau tulisan lainnya

Reporter: Rima Suliastini