tirto.id - Menteri BUMN, Rini Mariani Soemarno mengatakan kementeriannya menargetkan laba, yang akan diraup oleh 118 perusahaan plat merah, mencapai Rp197 triliun pada tahun 2017.
Patokan target laba itu naik 20,1 persen dibandingan proyeksi laba BUMN selama 2016 kemarin, yakni Rp164 triliun.
"Pertumbuhan laba BUMN selama 2017 akan didorong sejumlah program strategis yang dijalankan korporasi,” kata Rini pada di media gathering "Kinerja BUMN 2016 dan Proyeksi 2017" di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, pada Jumat (3/3/2017) sebagaimana dilansir Antara.
Rini juga menambahkan, “Sinergi BUMN tetap menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi usaha sehingga perusahaan lebih kompetitif tidak hanya di pasar lokal tetapi juga bisa bersaing di tingkat global."
Pada tahun ini, menurut Rini, dengan target laba sebesar itu, pemerintah berharap menerima setoran dividen BUMN untuk APBN sebesar Rp41 triliun. Dengan begitu ada kenaikan setoran 10,8 persen dari tahun 2016 yang sebesar Rp37 triliun.
Sedangkan setoran pajak BUMN pada 2017 dipatok mencapai Rp165 triliun. Target ini turun 1,2 persen dibanding realisasi pada 2016, Rp167 triliun.
Kementerian BUMN juga menargetkan pendapatan seluruh perusahaan negara pada 2017 bisa mencapai Rp2.116 triliun. Target ini naik 17,4 persen dibanding pendapatan pada 2016, hanya Rp1.802 triliun.
Menurut Rini, total nilai aset semua BUMN pada tahun ini akan berkembang menjadi Rp7.035 triliun. Perkiraan nilai aset ini naik 11,2 persen dibanding kondisi pada 2016, Rp6.325 triliun.
Dari aspek permodalan, ekuitas BUMN juga ditargetkan mencapai Rp2.391 triliun pada tahun ini atau tumbuh 7,1 persen dibanding 2016, Rp2.235 triliun.
Rini juga memperkirakan, selama tahun 2017, total belanja barang modal (capex) seluruh BUMN akan mencapai Rp468 triliun, atau melonjak 57,6 persen dari catatan tahun 2016, Rp297 triliun.
Sedangkan besaran belanja operasional (opex) ditaksir akan meningkat menjadi Rp1.788 triliun dari pembukuan pada 2016 yang sebesar Rp1.518 triliun.
Dia menjelaskan Kementerian BUMN akan memacu kinerja banyak perusahaan plat merah dengan menekankan pentingnya hilirisasi kadungan produk lokal, pembangunan ekonomi daerah terpadu dan kemandirian keuangan serta penciptaan nilai tambah.
Kementerian juga akan mempercepat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Mandalika, optimalisasi kawasan Nusa Dua dan pengembangan sinergi Hotel Indonesia Group.
Adapun program-program, yang sudah dijalankan tahun lalu dan akan terus berlanjut, antara lain penyebaran kartu tani, revitalisasi pabrik gula, BBM satu harga, penggabungan Bank Syariah BUMN, tata kelola migas dan ekspansi jaringan gas.
Selain itu, pembentukan holding BUMN asuransi, pangan, farmasi, rumah sakit, maritim, industri berat dan perkapalan, pertahanan strategis serta teknologi tinggi.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom